Soal Penusukan di Lampung, Syekh Ali Jaber: Ini Kejadian Qadarullah, Tak Dikaitkan dengan Isu Apapun

Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Talitha Desena
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku penusukan Syekh Ali Jaber

“Saya berterima kasih karena Pak Menteri bisa silaturahim."

"Sebenarnya saya biasa panggil guru, saya tak biasa panggil Pak Menteri."

"Jadi saya sadar kehadiran beliau sebagai bentuk perhatian dan sangat berharga bagi saya."

"Alhamdullilah kondisi saya sangat membaik,“ ujar Syekh Ali Jaber.

Sebelum peristiwa berlangsung, Syekh Ali Jaber mengaku sedang mengawali acara di masjid tersebut agar jamaahnya mengikuti protokol kesehatan.

Setelahnya, Syekh Ali Jaber memanggil seorang anak berusia 9 tahun untuk tes sebuah bacaan.

"Saya panggil seorang anak usia 9 tahun untuk tes bacaan, karena dia ikut wisuda.

Sambil saya bantu dia perbaiki bacaannya, meluruskan hurufnya," sambungnya.

"Begitu selesai, saya minta ibu si anak itu untuk foto bersama untuk kenang-kenangan," kata Syekh Ali Jaber.

• 5 Fakta Penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung, Pisau Patah hingga Medsos Pelaku Jadi Sorotan

Namun saat hendak berfoto, memori ponsel si ibu anak tersebut terlalu penuh.

Mengetahui hal tersebut, Syekh Ali Jaber meminta tolong kepada jamaah yang mempunyai ponsel untuk mendokumentasikannya dengan si anak tersebut.

"Pas saya fokus ke kiri, kemudian ke kanan untuk melihat pada jamaah yang membawa HP saya pinjam,"

"Tiba-tiba di atas panggung ada orang lari," ucap Syekh Ali Jaber.

Posisi panggung, lanjut Syekh Ali Jaber, saat itu cukup dengan jalan karena posisi acara di luar ruangan.

Karena hal tersebut, menurutnya, pelaku cukup mudah untuk masuk karena tak terhalang jamaah.

Syekh Ali Jaber menceritakan detik-detik penganiayaan yang terjadi padanya, Minggu (13/9/2020). (YouTube/ TvOneNews)
Halaman
1234