Dalam surat itu, Edhy Prabowo menunjuk dua staf khususnya, Andreau pribadi Misata dan Safri sebagai Ketua Pelaksana dan Wakil Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas.
"Salah satu tugas dari Tim ini adalah memeriksa kelengkapan administrasi dokumen yang diajukan oleh calon eksportir benur," kata Nawawi.
Selanjutnya, pada awal Oktober 2020, Direktur PT Dua Putra Perkasa (PT DPP) Suharjito menemui Safri di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Dalam pertemuan tersebut, diketahui bahwa untuk melakukan ekspor benih lobster hanya dapat melalui forwarder PT ACK (Aero Citra Kargo) dengan biaya angkut Rp 1.800 per ekor yang merupakan kesepakatan antara AM (Amiril Mukminin) dengan APS (Andreau) dan SWD (Siswadi, pengurus PT ACK)," kata Nawawi.
Atas kegiatan ekspor benih lobster itu, PTT PP mengirim uang sejumlah Rp 731.573.564 ke rekening PT ACK.
Hal itu pun membuahkan hasil, atas arahan Edhy melalui Tim Uji Tuntas, PT DPP memperoleh penetapan kegiatan ekspor benih lobster dan telah melakukan 10 kali pengiriman menggunakan perusahaan.
Selanjutnya, pada 5 November 2020, diduga terdapat transfer uang dari rekening Bahtiar ke rekening salah satu bank atas nama Ainul Faqih, staf istri Edhy, sebesar Rp 3,4 miliar.
2. Dipakai untuk belanja
Uang transferan sebesar Rp 3,4 miliar tersebut diperuntukkan bagi keperluan Edhy Prabowo dan sang istri yang bernama Iis Rosyati Dewi.
Selain itu, uang tersebut juga diperuntukkan bagi Safri dan Andreau.
Mereka pun menggunakan uang itu untuk berbelanja barang mewah ketika berkunjung ke Honolulu, Hawai.
Barang-barang mewah yang diberi diantaranya yakni jam tangan Rolex, tas Tumi dan LV, serta baju Old Navy.
"Antara lain dipergunakan untuk belanja barang mewah oleh EP dan IRW di Honolulu AS ditanggal 21 sampai dengan 23 November 2020 sejumlah sekitar Rp 750 juta di antaranya berupa jam tangan Rolex, tas Tumi dan LV, baju Old Navy," kata Nawawi.
Baca juga: 26 Tahun bersama Prabowo Subianto, Edhy Prabowo Dulunya Ditolong di Masa Lalu Tapi Pakai 2 Syarat
Baca juga: Kekayaan Edhy Prabowo yang Mencapai Lebih dari 7 Miliar, Ini Sederet Harta yang Dimilikinya!
3. Mundur dari KKP dan Ketua Umum Gerindra
Tersandung kasus korupsi, Edhy Prabowo ini menyampaikan permintaan maafnya.