"Kakak kami seperti trauma. Kalau dengar ada bunyi atau suara yang kuat, dia langsung kaget, kadang histeris," ungkapnya.
Sementara ayah Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat, pada kesempatan berbeda menyebut hingga kini istrinya masih sering menangis.
"Dia menangis setiap meliht foto anaknya. Dia bangun tengah malam, lihat foto Yosua, dia menangis," ungkap Samuel.
Dijelaskannya, Yosua adalah anak yang sangat mereka sayangi, dan Yosua juga sosok yang sayang pada keluarga.
Makanya kenangan indah yang selama ini ditinggalkan Yosua, tidak bisa dengan mudah untuk dilupakan, terlebih oleh ibunya.
Diberitakan sebelumnya, Bharada E yang bernama lengkap Richard Eliezer Pudihang Lumiu menulis surat untuk keluarga Brigadir Yosua Hutabarat.
Surat yang ditulis tangan di atas kertas HVS putih itu diserahkan Bharada E kepada kuasa hukumnya, Deolipa Yumara.
Baca juga: Harus Berbuat Begini Bharada E Disebut Alami Tekanan Saat Proses Pengungkapan Kematian Brigadir J
Berikut isi surat Bharada E untuk keluarga almarhum Brigadir Yosua Hutabarat, dikutip dari surat yang dibacakan Deolipa di program Metro Pagi Primetime.
Saya Bharada E mengucapkan turut berbelasungkawa atas kejadian ini.
Buat bapak, ibu dan Reza (kelurga Bang Yos) sekali lagi saya mengucapkan turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya.
Tuhan Yesus selalu menguatkan bapak, ibu, reza, serta keluarga Bang Yos.
Tanggal 7 agustus 2022, jam 1.24 pagi. Tanda tangan. Richard.
Deolipa Yumara menyebut, Bharada E menyampaikan rasa permohonan maaf untuk keluarga Yosua Hutabarat.
Surat yang ditulis tangan itu, ucapnya, akan dikirimkan kepada keluarga.
Sedangkan pesan untuk keluarganya sendiri, Bharada E juga menyampaikan permohonan maaf.
Brigadir Yosua dinyatakan meninggal dunia di rumah dinas Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022) sore.
Jenazahnya kemudian diterbangkan ke Jambi keesokan harinya, dan tiba di Sungai Bahar pada sore hari.
Sementara pemakaman Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat digelar pada Senin (11/7/2022) sore. (Tribunnewsmaker/Tribun Jambi)