Rohman juga mengakui, polisi kesulitan mengungkap kasus pembunuhan sadis ibu dan anak tersebut disebabkan kondisi TKP yang sudah rusak.
"Faktor utamanya kasus ini sulit terungkap karena kondisi TKP yang sudah dirusak oleh pelaku untuk menghilangkan jejak," kata Rohman.
Ia berharap, seiring dengan berjalannya waktu dan tim baru yang dibentuk Polda Jabar kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak ini bisa segera terungkap.
"Semoga saja menjelang 2 tahun kasus tersebut, polisi bisa mengungkap siapa pelaku dan dalang dari pembunuhan yang menewaskan ibu Tuti Suhartini dan anaknya Amela Mustika Ratu," ucapnya.
Seperti diketahui pada 18 Agustus 2021 terjadi kasus pembunuhan sadis yang menewaskan Tuti Suhartini dan anaknya Amela Mustika Ratu.
Kedua mayat ditemukan di dalam mobil Toyota Alphard di halaman rumah korban di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Subang.
Namun hingga menjelang 2 tahun, kasus pembunuhan sadis tersebut masih belum terungkap.
Sejak tragedi pembunuhan tersebut terjadi dua tahun silam, 124 saksi sudah diperiksa namun polisi belum berhasil menetapkan tersangka.
Hari ini, kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut, memasuki babak baru dengan kembali meminta keterangan dari pihak keluarga secara langsung ke beberapa rumah keluarga korban.
Bahkan hari Rabu (2/8/2023) ini sejumlah saksi mulai kembali diperiksa oleh penyidik Polda Jabar di Mapolsek Jalancagak.
Berita Lainnya, UPDATE! Tewasnya Bripda Ignatius, 2 Orang Jadi Tersangka, Saling Serang, Lempar Kepemilikan Senpi
FAKTA BARU kasus penembakan Bripda Ignatius, 2 orang resmi jadi tersangka, kini justru saling serang, bak tak mau ngaku terkait kepemilikan senjata api.
Seperti yang diketahui, baru saja Bripda Ignatius dikabarkan tewas ditangan senior.
Setelah diselidiki, 2 orang resmi menjadi tersangka dalam kasus ini.
Namun saat menjalani penyidikan, dua tersangka justru saling serang dalam kepemilikan senjata api.