Jikalau ada, diakui Prahardian, biasanya Caleg itu tidak akan mengakui identitas aslinya.
“Jadi kan nggak mungkin mereka bilang ‘gua caleg nih’, dan dokter tidak membuka informasi medis tersebut.
Baik identitas maupun asal usulnya, kecuali dalam keadaan urgent misalnya permintaan data pusat,” ungkapnya.
Meski begitu, RSMM sendiri sebetulnya sudah menyiapkan layanan kejiwaan bagi para caleg stres tersebut.
“Ada D’Patenz, ada ruangan eksekutif, ruangan jiwa VIP.
Misal caleg nggak mau gabung sama yang lain, mau healing, kita punya VIP. Ada layanan olahraga juga didampingi tim tenaga medis,” tambahnya.
Jika mengharuskan caleg itu rawat inap, ruangan RSMM ini sedang tersedia.
Dari total 580 bed atau kasur, baru terisi 80 persen saja.
“Kita total bed ada 580 bed, 100 bed untuk layanan umum, sisanya 400 sekian untuk layanan jiwa.
Untuk sekarang, kalau tidak salah per hari ini terisi sekitar 70-80 persen. Itu yang jiwa. Jadi kalau bicara ruangan apakah tersedia?
Ya tersedia. Dari mulai yang jiwa berat, sedang, ringan, dan rehab. Kan ada rehab harian,” tandasnya.
Artikel diolah dari TribunJatim.com