Berita Viral

Bantu Promosikan Restoran, Influencer Ini Kecewa Tak Diberi Makan Gratis: Tidak Akan Datang Lagi

Editor: Eri Ariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi restoran

Dalam video tersebut, kepalanya gundul, bajunya berlubang besar dan dia terlihat ketakutan karena dia mengaku telah dirampok dan dipukuli.

Setelah siaran langsung dipublikasikan, banyak netizen yang skeptis dengan klaimnya dan seorang anggota Global Anti-scam Organisation (GASO) juga menunjukkan beberapa ketidaksesuaian dalam video Chen.

Selain itu, keluarga Chen tidak mengajukan laporan polisi dan Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan bahwa mereka tidak menerima permintaan bantuan, menurut Focus Taiwan.

Baca juga: Brukk! Ruang Kelas SDN 2 Sidamukti Majalengka Ambruk, 2 Guru & Mahasiswi PKL Luka Tertimpa Puing

Ditangkap oleh polisi Kamboja

Siaran langsung Chen mendorong pihak berwenang setempat untuk melakukan penyelidikan.

Polisi setempat mengeluarkan surat pemberitahuan orang hilang, namun kemudian menemukannya di sebuah apartemen, bersama dengan alat peraga yang digunakan untuk melakukan penculikan.

Setelah video siaran langsung Chen terungkap sebagai tipuan, sebuah klip video CCTV muncul secara online yang menunjukkan Chen sendirian di jalan merekam video kedua.

Dua orang influencer asal Taiwan dijatuhi hukuman penjara di Kamboja setelah memalsukan penculikan di negara tersebut dan menyiarkan secara langsung pelariannya. (Mothership)

Berlutut dan meminta maaf pada konferensi pers

Sebuah konferensi pers juga diadakan pada 15 Februari di mana Gubernur Provinsi Preah Sihanouk, Kuoch Chamroeun, memberikan rincian tentang kasus ini.

Menurut The Cambodian China Times, gubernur mengatakan bahwa Chen dan komplotannya tiba di Kamboja pada 11 Februari dan mereka awalnya berencana untuk mengambil gambar di sebuah rumah sakit di Phnom Penh, namun lokasi tersebut tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.

Mereka kemudian memutuskan untuk mencoba melakukan pengambilan gambar di sebuah bangunan hotel yang terbengkalai, namun hal ini juga tidak berjalan sesuai rencana.

Setelah itu, mereka pindah ke provinsi Preah Sihanouk, mengunjungi beberapa bangunan yang terbengkalai sebelum membeli alat peraga yang diperlukan untuk pengambilan gambar pada 12 Februari malam.

Baca juga: Anak Vincent Rompies Diduga Bully Siswa di Serpong hingga Korban ke RS, Polisi: Masih Penyelidikan

Setelah menyelesaikan siaran langsung, Chen dan Lu naik mobil kembali ke penginapan untuk beristirahat.

Chamroeun menambahkan bahwa keduanya sengaja menggambarkan Kamboja sebagai masyarakat yang berbahaya.

"Mereka menulis naskahnya sebelum datang ke Kamboja," katanya kepada media.

Halaman
1234