Berita Viral

'Jelegar!', Ada Kobaran Api Saat Warga Melihat Langit Akibat Ledakan Gudang Peluru, Dikira Perang

Editor: Talitha Desena
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kesaksian seorang warga yang melihat kobaran api saat memandang ke langit

"Jadi, pada pukul 18.05 WIB tadi, ditemukan diksi adanya asap di gudang nomor 6. Ternyata terindikasi ledakan," kata Hasan.

Ia menyampaikan, gudang nomor 6 merupakan tempat penyimpanan amunisi-amunisi yang sudah kadaluarsa dan hendak dimusnahkan.

"Di gudang tersebut, ada sekitar 160.000 jenis amunisi, maupun bahan peledak," ungkap Hasan.

Amunisi tersebut juga merupakan pengembalian dari berbagai satuan yang dilayani oleh Kodam Jaya di seluruh wilayah Jakarta.

Namun karena belum dimusnahkan, bahan mudah meledak yang sudah kedaluwarsa di gudang menjadi labil.

“Sehingga ini kemungkinan karena bahan peledak kan bahan kimia yang sangat labil dan kami tidak pakai lagi,” ujar Hasan.

Karena kondisi yang labil tersebut, material kimia ataupun bahan peledak yang tersimpan diduga saling bergesekan, sehingga mengakibatkan ledakan.

“Kemungkinan karena bahan peledak dan bahan kimia yang sangat labil ataupun bergesekan, akhirnya menyebabkan asap, kemudian menyebabkan ledakan,” kata Hasan.

Jihandak tiba di lokasi

Kompi Zeni Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) TNI AD diterjunkan ke lokasi meledaknya Gudmurah TNI AD.

Mereka tiba sekitar pukul 23.52 WIB, meski belum diperkenankan mendekati lokasi meledaknya gudang amunisi.

Hal ini sesuai dengan instruksi Hasan bahwa pihak-pihak berwenang baru diperbolehkan mendekati TKP apabila sudah tidak terdengar suara ledakan amunisi lagi dan situasi bisa dipastikan aman.

Oleh sebab itu, tim Jihandak yang berjumlah sekitar 10 orang dan mengenakan seragam hitam itu tampak bersiaga di pelataran gedung Gudmurah dan asrama TNI.

Mereka tampak mengeluarkan aneka peralatan dari dalam mobil dan menggelarnya di aspal.

Sejumlah anggota TNI berseragam loreng dan bersenjata lengkap tampak membuat perimeter untuk mengamankan proses persiapan tim Jihandak itu.

Halaman
1234