Tidak semua wawancara dimulai dengan "Ceritakan tentang diri kamu".
Banyak dari mereka dimulai dengan "Bagaimana harimu?" atau "Bagaimana kabarmu?"
Ini adalah kesempatan kamu untuk menunjukkan kepribadian kamu yang sesungguhnya.
Kebanyakan orang akan menjawab dengan anggukan dan berkata, "Saya baik-baik saja, terima kasih." Tapi kamu perlu mendorong untuk berbagi cerita tentang harimu.
Mungkin kamu akan pergi ke gym pagi ini dan bersiap untuk maraton pertama. Atau kamu baru saja mendengarkan podcast informatif yang kamu sukai (poin bonus: kirimkan tautannya setelah wawancara, itu akan membuat kamu lebih berkesan).
Cara kamu berbicara juga penting.
Jika kamu memancarkan kepositifan dan antusiasme, energi baik itu akan ditransfer ke pewawancara.
Ini sering kali merupakan saus rahasia untuk menonjol.
3. Ucapkan terima kasih
Selalu kirim email "terima kasih" setelah wawancara, idealnya pada hari atau hari berikutnya.
Pertahankan agar tetap positif dan singkat.
Ingatkan mereka tentang apa yang kamu diskusikan dan ulangi ketertarikan kamu pada peran tersebut.
Jika kamu kesulitan menemukan sesuatu, lihat kembali deskripsi pekerjaan.
Lihatlah istilah-istilah kunci di bagian tanggung jawab dan keterampilan yang dibutuhkan, dan masukkan ke dalam catatan kamu secara organik.
“Gerakan ini mempersonalisasi interaksi kamu dengan manajer perekrutan. Tidak hanya menunjukkan penghargaan yang kamu peroleh, tetapi juga memperkuat minat kamu pada pekerjaan dan perusahaan,” kata dia.
(TribunNewsmaker.com/Dika Pradana)