Nabi Muhammad tidak memberikan batasan. Hal itu dijelaskan oleh pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah ini.
"Seba ini adalah waktinya panjang mulai dari azan sudah masuk waktu shalat sampai waktunya masuk ke jadwal shalat selanjutnya.
Selagi shalat kita tidak ada yang keluar, maka tidak dosa." jelas Buya Yahya.
Buya Yahya juga menjelaskan hadist nabi tentang ini.
"Jadikanlah antara azan dan iqamahmu, kira-kira sekedar orang itu yang lagi makan, selesai makannya, mencuci tangan, minum sampai selesai. Menuntaskan buang airnya."
Dari ini dapat ditarik kesimpulan bahwa, perkiraan waktunya adalah sepanjang orang makan, hingga minum.
Atau sepanjang orang normal menuntaskan hajatnya buang air di toilet.
Sehingga Buya Yahya menghimbau untuk semuanya memperkirakan sendiri berapa lama waktu normal yang dibutuhkan untuk melakukan itu.
(Tribunnewsmaker.com/MNL)