Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar

Rekam Jejak Annar Sampetoding, Biayai Produksi Uang Palsu di UIN Makassar, Kini Menyerahkan Diri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rekam jejak Annar Sampetoding, biayai produksi uang palsu di UIN Makassar.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah rekam jejak pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) yang ikut terseret dalam kasus uang palsu di UIN Alauddin.

Annar Sampetoding disebut sebagai sosok ASS yang berperan sentral dalam kasus tersebut, yakni membiayai produksi uang palsu di UIN Alauddin. 

Rumah ASS yang terletak di di Jalan Sunu Makassar disebut sebagai lokasi awal pembuatan uang palsu sebelum akhirnya pindah ke Kampus II Alauddin Makassar. 

Beberapa hari usai namanya mencuat dalam kasus uang palsu UIN Alauddin, Annar Salahuddin Sampetoding akhirnya menyerakan diri ke Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (26/12/2024).

Pengusaha asal Toraja itu datang menyerahkan diri setelah 2 kali dipanggil penyidik Satreskrim Polres Gowa.

Annar Sampetoding pertama kali dipanggil polisi untuk diperiksa, Senin (23/12/2024), namun mangkir.

Polisi kemudian melayangkan panggilan untuk pemeriksaan kedua, Jumat (27/12/2024).

Baca juga: Sosok Mubin Jadi Awal Mula Tertangkapnya Komplotan Pengedar Uang Palsu di UIN, Ditangkap di Parkiran

Pabrik uang palsu di UIN Alauddin. (Tribunnews.com)

Annar akhirnya menyerahkan diri Kamis malam.

Demikian informasi diperoleh Tribun-Timur.com dari sumber di Polres Gowa.

Annar datang untuk menyerahkan diri pada pukul 19.00 Wita.

Ketua Umun DEIT (Dewan Ekonomi Indonesia Timur) dan mantan Wakil Ketua Umum Kadin (Kamar Dagang dan Industri) itu didampingi pengacaranya.

Berikut rekam jejak Annar Salahuddin Sampetoding:

Dekat dengan Presiden PKS

Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) disebut dekat dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Baca juga: Gaji Andi Ibrahim, Doktor Nekat Cetak Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Ingin Dapat Uang Instan

Andi Ibrahim dan pabrik uang palsu UIN Alauddin. Andi Ibrahim membohongi karyawannya agar pabrik uang palsunya tak terungkap. (Ist)

Annar Sampetoding dan Ahmad Syaikhu pernah beberapa kali bertemu.

Halaman
1234