5. Mengenakan pakaian kasual
Baca juga: Di Kaliurang Jogja Ada Wisata Danau Buatan dengan Pemandangan Pegunungan Memukau, 1 jam dari Klaten
Beberapa menu yang disajikan di antaranya:
1. Sup Nelayan, sayur lodeh yang dimodifikasi dengan bahan hasil laut seperti ikan dan rumput laut, menggambarkan kreativitas masyarakat pesisir.
2. Kinang Eyang Putri, hidangan penutup merah cerah terinspirasi dari tradisi menginang para orang tua, berisi granita bir pletok, sorbet buah naga-semangka, minyak kelapa, dan perasan jeruk nipis.
3. Sate Rembiga, Bihun Kari Kualanamu, hingga Mustika Majapahit, hidangan penutup yang dihidangkan secara teatrikal dengan membakar kertas emas, menampilkan dessert berwarna keemasan layaknya harta karun.
Proses memasak dan penyajian sebagian menu dilakukan di hadapan para tamu, menciptakan pengalaman kuliner yang bukan hanya lezat tapi juga penuh makna.
Baca juga: Di Klaten Jawa Tengah Ada Warung Opor Bebek Legendaris, Wisatawan Wajib Mampir, Enak dan Murah!
Lewat Sagara Bhumi, chef ingin menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia sebetulnya hanya membutuhkan lebih banyak wawasan tentang gastronomi, yakni seni mengolah dan menyajikan makanan.
“Nama ‘Sagara Bhumi’ diambil dari kata ‘sagara’ yang berarti laut dan ‘bhumi’ yang berarti bumi. Konsep ini mencerminkan penggunaan bahan dari dua sumber utama Indonesia—laut dan darat,” terang Sigit.
Jika tertarik merasakan pengalaman kuliner fine dining di Klaten, pengunjung bisa melakukan reservasi untuk mengikuti sesi fine dining di Aroma Rasa.
Jadwal dan informasi terbaru tersedia di akun Instagram @tentang_sagarabhumi.
Tiap sesi memiliki kuota terbatas dengan tarif Rp295.000 per orang, jika kuota sudah penuh, pengunjung harus menunggu jadwal berikutnya.
(Tribunnewsmaker.com/Talitha)