Tiketnya lumayan mahal, tetapi dapat bukunya jadi worth it," ujar Muhammad, salah satu pengunjung Museum Kata.
Hal unik lainnya dari museum ini adalah pembagian ruangan dalam museum yang menggunakan nama-nama karakter dalam novel Laskar Pelangi.
Ada ruang Ikal, Lintang, dan Mahar. Bagi para penggemar novel Laskar Pelangi, pasti sangat mengenal ketiga tokoh tersebut.
Dalam ruang Ikal misalnya, berbagai koleksi yang terdapat dalam ruangan ini benar-benar didedikasikan untuk karakter Ikal.
Foto-foto Ikal serta cuplikan novel dan film yang berfokus pada Ikal. Hal yang sama ada di dalam ruang Lintang, karakter paling cerdas dalam Laskar Pelangi. Lalu ada ruang Mahar.
Ruangan ini jadi yang paling unik karena karakter Mahar yang juga unik. Dalam ruangan ini, pengunjung disuguhi berbagai hal yang jadi kesukaan Mahar.
Mulai dari gambar penyanyi favoritnya, Rhoma Irama. Hingga berbagai koleksi soal musik dan cuplikan gambar soal Mahar dalam film Laskar Pelangi.
Lalu berjalan sedikit ke belakang rumah, terdapat ruangan besar yang sedikit terbuka. Ruangan ini bernama Ruang Kata atau Word Room.
Baca juga: Pemalang Punya Wisata Seindah Ini, Ada Outbond hingga Camping Ground, 1 Jam 21 Menit dari Alun-alun
Terdapat meja dan kursi yang bisa digunakan oleh pengunjung yang ingin duduk-duduk untuk berdiskusi atau sekadar beristirahat.
Ruangan ini didominasi kayu dengan tetap mengandalkan beragam warna ceria. Di sekitar Ruang Kata, terdapat berbagai informasi mengenai Pulau Belitung.
Pengunjung bisa melihat peta utuh Pulau Belitung yang memiliki informasi seputar destinasi wisata, pilihan kuliner, hingga hal-hal yang jadi kekhasan Belitung, khususnya Belitung Timur.
Lalu, jika pengunjung berjalan lebih jauh ke belakang, akan terdapat sebuah bangunan semacam gubuk dari kayu.
Sekilas terlihat biasa saja, tapi setelah dimasuki, ternyata ruangan ini merupakan replika dari ruang kelas SD Muhammadiyah yang jadi latar cerita Laskar Pelangi.
Ruang kelas ini seakan benar-benar membawa pengunjung masuk ke dalam film Laskar Pelangi. Lengkap dengan meja dan kursi dari kayu, dan papan tulis.
"Foto-foto di ruangan ini karena mirip sama ruang kelasnya anak-anak SD Muhammadiyah. Pura-pura jadi karakter Laskar Pelangi aja," ujar Ifa, salah satu pengunjung museum.