Ia menjabat sebagai Bupati Mamasa untuk periode 2025–2030, bersama wakilnya H. Sudirman.
Keduanya baru enam bulan menjalani masa jabatan setelah dilantik langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025.
Sebelum memegang kendali di eksekutif, Welem lebih dulu dikenal lewat kiprahnya di legislatif.
Ia pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Tana Toraja dan dipercaya menjadi Ketua DPRD selama dua periode berturut-turut: 2014–2019 dan 2019–2024.
Latar belakang pendidikannya berasal dari Universitas Kristen Indonesia Paulus (UKIP) Makassar, dan ia bernaung di bawah Partai Golkar.
Dalam Pilkada Mamasa 2024, Welem dan Sudirman berhasil mengantongi 34.516 suara, sebuah kemenangan yang mengantarkan mereka memimpin daerah yang dikenal dengan keragaman budaya dan tradisi lokalnya itu.
Sikap Tegas dan Menenangkan
Insiden bendera terbalik yang sempat menjadi perhatian nasional justru menjadi momen yang menunjukkan kualitas kepemimpinan Welem Sambolangi.
Tanpa mencari kambing hitam, ia memilih merangkul para anggota paskibraka yang bertugas, memberikan semangat, dan menjadikan peristiwa tersebut sebagai pembelajaran.
Sikap bijaknya tersebut tak hanya meredakan situasi, tapi juga memperlihatkan bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang tetap tenang di tengah tekanan, dan mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab tanpa menyalahkan siapa pun.
Baca juga: Sosok & Profil Bianca Alessia C Lantang Pembawa Baki Paskibraka Nasional 2025, Atlet Voli dari Sulut
Kronologis
Berikut kronologis terjadinya insiden bendera terbalik di peringatan HUT ke-80 RI di Kabupaten Mamasa.
Insiden bendera Merah Putih terbalik terjadi saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 RI di Lapangan Kondosapata, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Minggu (17/8/2025).
Saat Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) membentangkan bendera untuk dikibarkan, posisi warna bendera terbalik, putih di atas dan merah di bawah, menyerupai bendera Polandia.
Kejadian tersebut membuat peserta upacara panik dan menjadi viral di media sosial.