Petugas upacara segera memperbaiki posisi bendera, dan upacara dilanjutkan dengan lancar.
Ketua Panitia HUT RI Kabupaten Mamasa yang juga Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.
Dia menegaskan bahwa insiden itu murni kesalahan teknis, bukan kesengajaan.
Ia menduga para anggota Paskibraka gugup saat menjalankan tugas, meskipun mereka telah menjalani latihan intensif selama dua minggu bersama TNI-Polri.
Beberapa anggota Paskibraka dilaporkan menangis histeris setelah upacara, menunjukkan betapa besar tekanan mental yang mereka rasakan dalam menjalankan tugas negara.
Welem menyebutnya sebagai pelajaran berharga untuk Kabupaten Mamasa dalam memperingati hari kemerdekaan.
Bendera Terbalik di Surabaya
Tak hanya di Mamasa, upacara peringatakan HUT ke-80 RI di Kota Surabaya juga mengalami insiden serupa.
Insiden tersebut terjadi setelah bendera diikat pada tali oleh petugas pengibar bendera.
Saat tali pengerek bendera ditarik, diketahui sisi putih terlihat berada di posisi atas.
Masing-masing pengibar dari Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Pemkot Surabaya langsung melakukan perbaikan.
Bendera kembali diperbaiki dan dikerek dengan konfigurasi merah putih.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang bertindak sebagai Inspektur Upacara tetap memberikan apresiasi.
Selesai upacara, dia mendatangi regu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dan memberikan motivasi.
Eri mengapresiasi mental para pengibar.