TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus penculikan dan pembunuhan bos bank BUMN ini ternyata lebih rumit dari yang kita kira.
Salah satu pelaku utama penculikan adalah mantan atlet kickboxing yang hanya ikut karena iming-iming uang, bukan pembunuh.
Mereka hanyalah pion yang diperintah oleh otak pembunuhan misterius.
Baca juga: Dalang Penculikan Kacab Bank BUMN di Bekasi Terbongkar, Ternyata Sosok Ini Jadi Otak Pembunuhan
Saat kebenaran mulai terkuak, muncul pertanyaan besar: siapa sebenarnya otak di balik tragedi ini? Kisah ini bukan sekadar kriminal, tapi juga soal pengkhianatan dan keadilan yang terselubung.
Polda Metro Jaya kini sudah menangkap 15 orang yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta (37), seorang bos bank BUMN atau kepala cabang bank tersebut di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Jenazah Ilham ditemukan di persawahan di Kabupaten Bekasi. Sehari sebelumnya berdasarkan rekaman CCTV, Ilham dijemput paksa atau diculik 4 pelaku dari parkiran hipermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Keempat pelaku penculikan yang berhasil diamankan polisi adalah AT, RS, RAH, dan EW alias Eras. Eras diketahui mantan atlet kickboxing dan dialah yang berhubungan dengan orang yang memberi perintah menjemput paksa korban.
Kuasa Hukum salah satu penculik EW atau Eras, Adrianus Agal mengatakan pemberi perintah atau pemberi kerjaan terhadap ke empat pelaku untuk menculik Ilham Pradipta adalah seseorang berinisial F yang diduga oknum aparat.
Menurut Adrianus, Eras lah yang mengenal F sehingga ia ditawari pekerjaan atau tugas menjemput paksa seseorang yakni Ilham Pradipta dengan diimingi uang puluha juta sebagai imbalannya.
Adrianus menepis bahwa Eras dan kawan-kawan adalah penculik bayaran. Mereka kata Adrianus melakukan apa yang diperintahkan F semata-mata karena kebutuhan atau motif ekonomi.
Adrianus juga mengungkap profesi sebenarnya dari Eras dan tiga rekannya yang diketahui menculik Ilham Pradipta, tanpa mengetahui adanya rencana pembunuhan.
"E yang saya mau bicara di sini, bahwa Eras ini adalah sebelumnya kickboxer atau atlet kickboxing," kata Adrianus dalam perbincangan di channel YouTube @Kompas.com, Selasa (26/8/2025).
Selain itu menurut Adrianus, Eras juga bekerja sebagai petugas keamanan serta debt collector.
"Pekerjaan utama juga itu, sebagai keamanan. Dan mereka juga sebagai debt collector begitu," ungkap Adrianus.
Saat ditanya apakah Eras dan ketiga rekannya bekerja di satu instansi atau perusahaan dalam profesinya sebagai keamanan dab debt collector, Adrianus mengaku tidak.