KPK Temukan Indikasi Aliran Dana Bank BUMD Jabar ke Ridwan Kamil, Lanjut Mengalir ke Lisa Mariana

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini tengah mengendus adanya dugaan korupsi yang melibatkan sosok penting dari Jawa Barat, yakni mantan Gubernur Ridwan Kamil.

Informasi terbaru dari tim penyidik KPK menunjukkan adanya indikasi kuat aliran dana yang diduga diterima oleh Ridwan Kamil dari sebuah Bank Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jawa Barat.

Penemuan ini menjadi titik penting yang diyakini akan sangat membantu tim penyidik dalam proses pemeriksaan terhadap Ridwan Kamil.

Meski begitu, hingga saat ini, Ridwan Kamil sendiri belum pernah dipanggil oleh KPK untuk memberikan keterangan terkait dugaan korupsi dalam pengadaan iklan Bank BUMD Jabar yang diduga merugikan negara hingga mencapai angka fantastis, yakni Rp 222 miliar.

Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, secara tegas menyatakan, “kami menduga adanya permintaan dana non-budgeter oleh Ridwan Kamil dari bank BUMD di Jabar selama masa jabatannya.”

Istilah dana non-budgeter ini merujuk pada dana yang tidak tercantum secara resmi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Baca juga: Lisa Mariana Mengaku Terima Uang dari Ridwan Kamil untuk Anak, Minta Hasil Tes DNA Diperlihatkan

Lebih lanjut, dana non-budgeter tersebut berada di luar sistem anggaran formal pemerintah, yang berarti dana ini tidak melalui proses perencanaan dan pengawasan yang ketat layaknya dana anggaran biasa.

Dengan kata lain, aliran dana ini berpotensi menjadi celah bagi praktik penyalahgunaan kekuasaan.

Asep Guntur menambahkan bahwa pimpinan bank BUMD di Jawa Barat memang diketahui menyediakan dana untuk kegiatan yang berada di luar anggaran resmi.

Hal ini menimbulkan kecurigaan kuat terkait keterlibatan beberapa pihak di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diduga menjadi inisiator atau pihak yang meminta dana tersebut.

"Bagaimana saudara RK (Ridwan Kamil) bisa mendapatkan uang? Pada saat itu yang bersangkutan menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Bank BUMD di Jabar ini, salah satunya si komisaris dan direktur utamanya ini menyediakan uang untuk kegiatan-kegiatan non-budgeter," kata Asep dikutip dari Tribunnews.com.

 "Kegiatan-kegiatan yang salah satunya diminta oleh oknum pejabat di Provinsi Jawa Barat ini. Jadi, uangnya seperti itu," sambungnya.

KPK saat ini tengah gencar menelusuri aliran dana haram tersebut sebelum melayangkan panggilan pemeriksaan kepada Ridwan Kamil. 

Menurut Asep, penelusuran ini penting agar penyidik memiliki bukti kuat saat melakukan konfirmasi.