Kecelakaan Maut Probolinggo
Sosok Albahri, Sopir Bus Maut Bromo, Pasrah Saat Rem Blong, Tewaskan 8 Orang Penumpang
Di tikungan curam Desa Boto, Gunung Bromo, Albahri hanya bisa pasrah saat rem busnya tiba-tiba blong.
Editor: Eri Ariyanto
"Sampai di Jatian itu rem sudah tidak enak," katanya, dikutip dari TribunProbolinggo.com.
Albahri melanjutkan ceritanya, ia melajukan busnya dengan pelan-pelan ke arah pinggir jalan.
Hal tersebut membuat arus sedikit tersendat hingga membuat pengendara lain mulai menyalakan klakson.
"Dan saya juga ikut klakson," kata Albahri.

Kondisi pengereman yang tidak kunjung membaik membuat Albahri mulai bertindak.
Ia menyuruh kondekturnya bernama Melo untuk ke belakang bus.
Melo diberi tugas memperingatkan para penumpang karena rem mulai blong.
Singkat cerita, bus mulai melintas di jalan sedikit naik dan menikung.
Kondisi lalu lintas kala itu padat banyak kendaraan lain.
Pada akhirnya, Albahri banting stir ke kanan.
Bus bernomor polisi P 7221 UG melaju tak terkendali hingga pembatas jalan.
Tidak sampai di situ, bus meluncur ke bawah hingga menghantam pagar rumah dan motor kurir.
Albahri juga sempat membunyikan klakson dan menyalakan lampu untuk memperingatkan pengendara lainnya.

Hanya bisa pasrah
Dirinya kala itu hanya bisa pasrah.