Kecelakaan Maut Probolinggo
Hendra Tewas dalam Kecelakaan Bus di Probolinggo, Sang Ayah Sempat Mimpikan Ini: Mungkin Pertanda
Firasat Abdul Wahab sebelum Hendra tewas bersama anak dan istri yang ikut piknik rombongan RS Bina Sehat Jember, ungkap video call terakhir.
Editor: ninda iswara
Sebuah kecelakaan merenggut tiga anggota keluarganya sekaligus, anak, menantu, dan cucu tercinta.
Hingga akhirnya sekitar Pukul 13.30 Wib, salah satu anaknya memintanya menghubungi nomor telepon sang kakak.
"Sudah tidak bisa dihubungi semuanya," imbuhnya.
Hingga akhirnya, Wahab dan keluarganya mendapatkan kepastian tentang kabar sang anak, menantu, dan cucu.
Baca juga: 4 Fakta di Balik Kecelakaan Maut Bus Rombongan Nakes di Probolinggo, Kesaksian Warga Dengar Ledakan

Wahab sendiri tidak menyangka terjadinya kecelakaan yang merenggut nyawa anak sulung, menantu, dan cucunya.
Namun dia akhirnya kembali teringat pada mimpinya di hari Kamis (11/9/2025) malam.
Dia bermimpi menemukan kancing hitam. Dan ketika bangun tidur, dia kehilangan kancing bajunya yang berwarna putih.
"Padahal sebelum tidur, kancing ada. Mungkin itu pertanda. Meski awalnya ya nggak mikir apapun tentang mimpi itu," ujarnya.
Sejumlah pegawai RS Bina Sehat dan keluarganya, mengikuti wisata ke Gunung Bromo.
Rombongan naik Bus Wisata Ind's 88. Mereka berangkat dari RS Bina Sehat, Sabtu (13/9/2025) Pukul 22.00 Wib.
Minggu (14/9/2025) Pukul 05.00 Wib, rombongan menikmati sunrise Bromo. Berdasarkan jadwal, Pukul 12.00 Wib, rombongan perjalanan pulang ke Jember.
Namun sekitar Pukul 12.14 Wib, bus mengalami Kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.
Rombongan terdiri 52 orang penumpang.
Dari jumlah itu, delapan orang meninggal dunia dan 44 orang terluka.
Pukul 19.30 Wib, semua korban dibawa pulang ke Jember memakai 23 mobil ambulans dari Probolinggo. Semua korban dibawa, baik korban selamat dan meninggal.
(TribunNewsmaker/TribunJatim)