Breaking News:

Sosok Brigjen Djuhandani Kapolda Sulsel, Pernah Tangani Kasus Ijazah Jokowi, Kariernya Moncer

Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro akan jadi Kapolda Sulsel menggantikan kawan seangkatannya sesama alumni Akpol 1991, Rusdi Hartono.

|
Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com | KOMPAS.com/Lalu Muammar Q
ALUMNI AKPOL 1991 - Foto Brigjen. Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, S.H., M.H. 
Ringkasan Berita:
  • Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro promosi jadi Kapolda Sulsel
  • Pernah menangani kasus ijazah Jokowi
  • Jabatan sebelumnya Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dulu, Brigjen Djuhandani memeriksa keaslian dokumen yang mengguncang jagat politik nasional.

Kini, Brigjen Djuhandani dipercaya memimpin keamanan Sulawesi Selatan (Sulsel) yang strategis.

Langkahnya tenang, tapi jejak kariernya terus menanjak tanpa banyak sorotan.

Baca juga: 4 Sosok Napi Kelas Kakap yang Berhasil Kabur dari Lapas Nusakambangan, Ada yang Diduga Orang Sakti

Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro promosi jadi Kapolda Sulsel.

Lulusan Akademi Kepolisian 1991 itu pernah menangani kasus ijazah Jokowi.

Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro perwira tinggi berlatar reserse. 

Ia ahli penyidikan.

Jabatan sebelumnya Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro akan menggantikan kawan seangkatannya sesama alumni Akpol 1991, Rusdi Hartono.

Mereka satu angkatan di Batalyon Bhara Dhaksa.

Penunjukan Djuhandhani diatur dalam dua Surat Telegram Kapolri, yakni ST/2134/IX/KEP./2025 tanggal 19 September 2025 dan ST/2192/IX/KEP./2025 tanggal 24 September 2025.

Kini, Polda Sulsel dipimpin jenderal bintang 1 Polri.

Brigjen adalah pangkat perwira Polri, berada di bawah Inspektur Jenderal (Irjen).

Irjen pangkat bintang dua.

ALUMNI AKPOL 1991 - Foto Brigjen. Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, S.H., M.H.
ALUMNI AKPOL 1991 - Foto Brigjen. Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, S.H., M.H. (TribunNewsmaker.com | KOMPAS.com/Lalu Muammar Q)

Setelah Irjen adalah Komisaris Jenderal (Komjen) atau jenderal bintang tiga.

Bintang 3 pangkat dibawah bintang 4, pangkat Kapolri.

Irjen Rusdi Hartono jadi Pati Polri.

Pati Polri singkatan dari Perwira Tinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Istilah ini merujuk pada kelompok perwira dengan pangkat tertinggi di institusi Polri, setara dengan pangkat Jenderal dalam struktur militer.

Saat menjabat Dirtipidum Bareskrim Polri, Djuhandhani sejumlah kasus pernah ditangani, termasuk Ijazah Jokowi.

Ia juga menangani kasus pagar laut di Desa Kohod, Kabupaten Tangerang, Banten.

Dugaan pemalsuan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) dalam pagar laut tersebut.

Kasus ini melibatkan Kepala Desa Kohod, Arsin, serta Sekretaris Desa Kohod, UK, dan beberapa pihak lain ditetapkan tersangka pada 24 Februari 2025.

Pada 2021, Djuhandhani menangani kasus kematian mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Gilang Endi Saputra.

Gilang tewas setelah mengikuti Pendidikan Dasar Resimen Mahasiswa (Menwa).

Selain itu, Djuhandhani juga pernah menangani kasus laporan ijazah palsu mantan Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo.

Penyelidikan itu menyusul pengaduan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang melaporkan dugaan pemalsuan ijazah S1 milik Jokowi.

Dalam kasus itu, Djuhandhani memeriksa 39 orang saksi, termasuk pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Jokowi sendiri.

Saat itu dia menyampaikan,  laporan tersebut mencantumkan dugaan pelanggaran terhadap Pasal 263, 264, dan 266 KUHP, serta Pasal 68 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.

Namun dari hasil pendalaman, tidak ditemukan indikasi tindak pidana.

Dalam penyelidikan yang mencakup 13 lokasi, termasuk SMA Negeri 6 Surakarta dan Universitas Gadjah Mada, ditemukan sejumlah dokumen pendukung mulai dari STTB, formulir pendaftaran, Kartu Hasil Studi, surat keterangan praktek, hingga ijazah asli.

Semua dokumen tersebut telah diuji secara forensik dan dinyatakan identik serta valid.

“Ijazah asli S1 dengan nomor 1120 telah diuji secara forensik, dan dinyatakan identik dengan dokumen pembanding," kata dia.

"Skripsi juga ditemukan dan terbukti dibuat dengan mesin ketik serta teknik cetak sesuai periode 1985,” jelas Djuhandhani.

Lebih lanjut, Polri juga menegaskan, Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) tidak terdaftar secara resmi sebagai lembaga berbadan hukum di Kementerian Hukum dan HAM.

Meski telah menyimpulkan tidak adanya unsur pidana, proses masih berada pada tahap penyelidikan. Polri belum menaikkan kasus ke tahap penyidikan karena tidak ditemukan dasar hukum yang cukup.

Mutasi itu tertertuang dalam Telegram Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Nomor: ST/ 2192/IX/KEP./2025 tanggal 24 September 2025.

Sebelumnya, ia pernah mengemban tugas sebagai Kasubdit IV/Poldok Dittipidum Bareskrim Polri hingga Dirreskrimum Polda Jateng.

Ia satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Nama angkatannya Batalyon Bhara Dhaksa.

Ia menjabat Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri. 

Kini Djuhandani bertugas memastikan keamanan wilayah Sulsel.

Luas Sulsel menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah sekitar 46.717,48 kilometer persegi.

Wilayah ini terdiri dari 21 kabupaten dan 3 kota (Makassar, Parepare, dan Palopo).

Profil Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro lahir di Magelang, Jawa Tengah pada 31 Mei 1969.

Saat ini, ia berusia 55 tahun.

Brigjen Djuhandhani memiliki istri yang bernama Upi Rusmeinur.

Ia juga telah dikaruniai seorang anak.

Pendidikan

Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991.

Seangkatan dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Ia berpengalaman di bidang reserse.

Usai lulus dari Akpol, Brigjen Pol Djuhandhani melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, serta Lembaga Ketahanan Nasional.

Berikut riwayat pendidikan

PTIK

SESPIM

LEMHANNAS (2020)

Karier

Perjalanan karier Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro berawal saat ia menjabat sebagai Kasubdit IV/Poldok Dittipidum Bareskrim Polri.

Tak berselang lama, ia ditunjuk menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri tahun 2019.

Setelah itu, ia didapuk sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali pada 2020.

Setahun kemudian, Brigjen. Pol. Djuhandhani dimutasi dan menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng.

Terhitung sejak 23 Desember 2022, ia mengemban tugas sebagai Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri hingga sekarang.

Berikut riwayat perjalanan karier Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro:

Kasubdit IV/Poldok Dittipidum Bareskrim Polri

Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2019)

Dirreskrimum Polda Bali (2020)

Dirreskrimum Polda Jateng (2021)

Dirtipidum Bareskrim Polri (2022 hingga sekarang).

(TriunNesmaker.com/Tribun-Timur.com)

Tags:
Brigjen DjuhandaniKapoldaijazah Jokowi
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved