Mahfud MD Tak Percaya KPK Sudah Selidiki Dugaan Korupsi Whoosh Sejak Awal 2025: Kinerjanya Buruk
Alasan Mahfud MD tak percaya klaim KPK sudah selidiki dugaan korupsi Whoosh sejak awal tahun 2025, singgung kinerja buruk.
Editor: ninda iswara
Ringkasan Berita:
- Mahfud MD tidak percaya soal klaim KPK telah melakukan penyelidikan kasus dugaan korupsi Whoosh sejak awal 2025.
- Pasalnya, Mahfud menuturkan dirinya justru diminta KPK untuk melakukan laporan jika memang menemukan dugaan korupsi dalam proyek Whoosh.
- Dia menduga lewat permintaan tersebut, KPK diyakini belum melakukan penyelidikan apapun.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku tidak yakin bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan penyelidikan terkait dugaan korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh sejak awal tahun 2025.
Pernyataan Mahfud tersebut menanggapi keterangan yang disampaikan oleh Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, pada Senin (27/10/2025).
Dalam keterangannya, Budi menyebut bahwa lembaganya sudah memulai penyelidikan kasus dugaan korupsi KCJB sejak Januari 2025.
Namun, Mahfud meragukan klaim tersebut.
Ia merasa aneh karena KPK baru mengumumkan adanya penyelidikan setelah dirinya menyinggung adanya dugaan mark up dalam proyek Whoosh.
Menurut Mahfud, ketidakkonsistenan waktu pengumuman itu membuatnya semakin tidak percaya.
Baca juga: Dugaan Mark Up, Mahfud MD Setuju dengan Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba: Tidak Boleh Korupsi
“Saya agak tidak percaya juga (KPK sudah menyelidiki) karena itu baru dinyatakan sudah ribut sedunia, baru (KPK mengatakan) ‘kami sudah (menyelidiki) sejak awal Januari 2025, katanya. Padahal dua hari sebelumnya meminta saya melapor,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube Nusantara TV, Selasa (28/10/2025).
Sebelumnya, Mahfud mengungkapkan dugaan adanya mark up dalam pembangunan Whoosh melalui podcast di kanal YouTube pribadinya pada 14 Oktober 2025.
Dalam kesempatan itu, ia mengutip pernyataan pakar kebijakan publik Agus Pambagio serta pengamat ekonomi dari Political Economy and Policy Studies (PEPS), Antony Budiawan, yang sebelumnya juga menyoroti dugaan penyimpangan dalam proyek transportasi tersebut di salah satu stasiun televisi nasional.
Meski demikian, Mahfud menilai klaim KPK yang menyebut telah menyelidiki sejak awal tahun tidak menimbulkan persoalan hukum.
Hanya saja, jika benar lembaga antirasuah itu baru bergerak setelah isu menjadi viral, hal tersebut menurutnya mencerminkan kinerja yang kurang baik.
“Tapi nggak apa-apa tidak berakibat hukum yang buruk, tetapi kinerjanya (KPK) buruk,” pungkas Mahfud.
Mahfud Sebut KPK Bisa Mulai Selidiki Pindahnya Kerja Sama dari Jepang ke China
Pada kesempatan berbeda, Mahfud juga sempat menyarankan kepada KPK mengenai penyelidikan dugaan korupsi Whoosh.
Dia mengatakan KPK bisa memulai penyelidikan dengan menyelidiki proses perpindahan kerja sama dari Jepang menjadi ke China.
Sebagai informasi, Whoosh sebenarnya sempat akan dikerjakan oleh pihak Jepang dan telah melakukan studi kelayakan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA).
Sumber: Tribunnews.com
| Jokowi Sebut Proyek Whoosh Tak Cari Laba, Menkeu Purbaya Singgung Misi Regional: Ada Betulnya Juga |
|
|---|
| Ketua DPRD Klaten Ajak Pemuda Jadi Ujung Tombak Pembangunan Daerah di Momen Sumpah Pemuda 2025 |
|
|---|
| Peringati HUT ke-75, Wabup Klaten Benny Ajak DPRD Perkuat Kolaborasi Bangun Daerah |
|
|---|
| HUT ke-75 DPRD Klaten Diwarnai Aksi Sosial dan Kepedulian Lingkungan |
|
|---|
| 75 Tahun DPRD Klaten: Refleksi Perjalanan Panjang, Komitmen Mengawal Aspirasi Rakyat |
|
|---|