Breaking News:

Penyesalan Terbesar Penjual Bakso Babi di Bantul DIY Usai Tempat Usahanya Viral, Kini Hidup Sulit

Terungkap penyesalan S, penjual bakso babi viral di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta

|
Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com | Dok. DMI Ngestiharjo via Tribun Jogja
BAKSO VIRAL - S, penjual bakso babi di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, tak mau berkomentar banyak setelah warungnya dipasangi spanduk 'Bakso Babi (Tidak Halal)'. 

Ringkasan Berita:
  • S, penjual bakso babi di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, tak mau berkomentar banyak setelah warungnya dipasangi spanduk 'Bakso Babi (Tidak Halal)'.
  • Usaha bakso babi itu sudah digeluti S selama puluhan tahun yakni sejak 1990-an, namun ia tak memberi keterangan nonhalal.
  • Kini S mengaku menyesal setelah tempat usahanya viral di media sosial.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Penjual bakso babi di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akhirnya buka suara.

Ia mengaku menyesal setelah tempat usahanya viral karena tak mencantumkan label non halal.

Kini, sang penjual mengaku hidupnya semakin sulit usai kasus tersebut mencuat.

Baca juga: Warung Bakso Babi di Bantul Sempat Rahasiakan Status Non Halal Bertahun-tahun, MUI Turun Tangan

S, penjual bakso babi di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, tak mau berkomentar banyak setelah warungnya dipasangi spanduk 'Bakso Babi (Tidak Halal)'.

Usaha bakso babi itu sudah digeluti S selama puluhan tahun yakni sejak 1990-an, namun ia tak memberi keterangan nonhalal.

Tempat usaha S itu menjadi perhatian publik setelah beredar video yang menunjukkan spanduk bertuliskan 'Bakso Babi (Tidak Halal)' dengan logo Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kini S mengaku menyesal setelah tempat usahanya viral di media sosial.

“Susah sakniki. Mending ora viral koyo ngeten (sekarang susah, lebih baik tidak viral),” ujar pemilik warung secara singkat sambil menolak berkomentar lebih lanjut, Sabtu (25/10/2025), dilansir Kompas.com.

S telah lama berjualan bakso di wilayah Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.

Awalnya, sekira tahun 1990-an, S memulai usahanya dengan berkeliling kampung.

WARUNG BAKSO VIRAL - Warung bakso di Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), viral di media sosial.
WARUNG BAKSO VIRAL - Warung bakso di Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), viral di media sosial. (TribunNewsmaker.com | Dok DMI Ngestiharjo - KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia)

Kemudian, pada 2009, S membuka lapak di Padukuhan Dukuh IV Cungkuk, Kalurahan Ngestiharjo. Tempat usaha itu disewa S dari warga setempat.

Blorok, pemilik kios yang disewa S mengatakan, S berjualan keliling dan cukup laris hingga akhirnya menetap di simpang tiga dekat lokasi jualannya sekarang.

“Karena yang parkir memenuhi jalan, beliau minta izin (mengontrak kios) ke bapak saya dan diizinkan."

"Jadi di sini itu sejak tahun 2009 dan kontrakan itu habis bulan November 2026,” kata Blorok, Senin (27/10/2025).

Blorok menuturkan, S selalu terbuka kepada pembeli terkait bakso yang dijualnya terbuat dari daging babi.

Halaman 1/3
Tags:
penjualbaksobabiBantul
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved