Breaking News:

Rocky Gerung Kritisi Kebijakan Menkeu Purbaya, Sebut Banyak Gaya & Cari Sensasi: Ideologi Prabowo

Rocky Gerung soroti kebijakan Menkeu Purbaya terkait dana Rp 200 Triliun ke lima bank milik negara, sebut hanya cari sensasi.

Editor: ninda iswara
Dok. LPS | Tribunnews/ Irwan Rismawan
KRITIKAN ROCKY GERUNG - Rocky Gerung soroti kebijakan Menkeu Purbaya terkait dana Rp 200 Triliun ke lima bank milik negara, sebut hanya cari sensasi. 

Maka Purbaya berjanji, apabila penyerapan dana tersebut sudah mencapai 100 persen, maka pemerintah tidak segan-segan untuk menggelontorkan dana lagi.

"Ya itu bagus ya, kita lihat seperti apa ini ya kondisi ini. Kita akan lihat terus, begitu abis saya gelontorin lagi (tambahan dana)," tegasnya.

Purbaya menilai kebijakan penempatan dana di bank Himbara sudah mulai menunjukkan hasil. 

Hal ini terlihat dari pertumbuhan kredit dan retail sales Bank Indonesia yang mulai bergerak dinamis.

"Kalau retail sales BI mulai naik, angka yang terakhir ya Ini kan sudah sebulan lebih. Sudah mulai gerak, tapi saya akan monitor lagi kalo masih kurang kita dorong lagi," tambahnya.

Dana pemerintah Rp 200 triliun disalurkan ke lima bank, yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan BSI. 

Bank Mandiri, BNI, dan BRI sebagai Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4 menerima masing-masing Rp 55 triliun. BTN dan BSI, yang masuk KBMI 3, memperoleh dana lebih kecil, masing-masing Rp 25 triliun dan Rp 10 triliun.

BSI menjadi satu-satunya bank syariah yang menerima dana pemerintah karena hanya bank ini yang bisa menyalurkan pembiayaan ke Aceh.

Pada 9 Oktober 2025, Purbaya mengungkap realisasi serapan anggaran Rp 200 triliun. BTN tercatat paling rendah di antara bank Himbara lain.

"Kalau anda lihat tuh sebelah kanan tuh saya kasih ke Mandiri Rp 55 triliun, dia udah nyalurin 74 persen. BRI udah nyalurin 62 persen, BNI udah 50 persen. BTN baru 19 persen," ujar Purbaya di Investor Daily Summit 2025, Jakarta, Jumat (9/10/2025).

Wanti-wanti Purbaya

Tak hanya itu, Purbaya Yudhi Sadewa mewanti-wanti lima bank milik negara (Himbara) untuk tidak menyalurkan dana Rp 200 triliun yang ditempatkan pemerintah sebagai kredit ke konglomerat. 

Sebab, dana pemerintah itu ditujukan untuk disalurkan sebagai kredit produktif agar sektor bisnis mendapatkan modal untuk menjalankan usaha dan masyarakat dapat melakukan konsumsi. "Sebetulnya kita minta ke perbankan yang simpan dana itu, jangan anda kasih ke konglomerat," ujar Purbaya dikutip dari Kompas.com,Selasa (28/10/2025). 

Selain itu, Purbaya juga melarang perbankan menggunakan dana tersebut untuk membeli valuta asing seperti dollar Amerika Serikat (AS).

Pasalnya, pembelian dollar AS akan membuat permintaan mata uang asing itu meningkat dan menggerus pasokan rupiah di pasar. 

Halaman 3/4
Tags:
PurbayaMenteri KeuanganRocky Gerung
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved