Breaking News:

Berita Viral

Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi, Polisi Beber Kondisi, Apa Motif Aksinya?

Terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta yang mengalami luka-luka telah menjalani operasi, polisi ungkap kondisi dan motif.

Editor: ninda iswara
TribunNewsmaker.com | TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
LEDAKAN DAHSYAT - Terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta yang mengalami luka-luka telah menjalani operasi, polisi ungkap kondisi dan motif. 
Ringkasan Berita:
  • Perkembangan soal terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta diungkap polisi.
  • Terduga pelaku yang mengalami luka-luka telah menjalani operasi.
  • Terduga pelaku kini telah sadar pascaoprasi.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pihak kepolisian akhirnya mengungkap perkembangan terbaru terkait terduga pelaku dalam kasus ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, menjelaskan bahwa pelaku yang diduga terlibat dalam insiden tersebut merupakan seorang anak yang berhadapan dengan hukum.

Namun, pihak kepolisian masih belum membeberkan identitasnya secara rinci.

Kombes Budi memastikan bahwa kondisi terduga pelaku kini berangsur membaik setelah menjalani tindakan medis.

“Sudah operasi dalam perawatan dan kondisinya sudah sadar,” ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Sabtu (8/11/2025) malam.

Baca juga: Unggahan Terakhir TikTok Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Mirip Kasus Terorisme Luar Negeri

Meski begitu, polisi masih terus menyelidiki motif di balik aksi tersebut.

Saat ini, fokus utama aparat adalah membantu proses pemulihan pascaledakan serta memberikan dukungan bagi para korban.

“Termasuk kita saat ini adalah fokus dulu terhadap pemulihan. Tadi Bapak Kapolri melaksanakan kunjungan membesuk para korban-korban yang ada, memberikan motivasi, dan bekerja sama dengan KPAI,” tambahnya.

Diketahui, peristiwa ledakan itu terjadi di lingkungan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) siang.

Insiden tersebut menyebabkan puluhan orang mengalami luka-luka. Para korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, sebagian lainnya mendapat perawatan di unit kesehatan sekolah.

Hingga kini tercatat 96 orang menjadi korban dalam kejadian itu. Dari jumlah tersebut, 14 orang masih dirawat di Rumah Sakit Islam Cikini dan 14 lainnya di RS Yarsi.

Sementara satu korban berada di ruang ICU RS Pertamina.

Dengan demikian, total 29 orang masih menjalani perawatan, sedangkan sisanya sudah diperbolehkan pulang.

Sebelum Ledakan SMAN 72 Jakarta, Terduga Pelaku Izin Pulang, Nanya Puncaknya Kapan ke Teman: Senyum

Kasus ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, semakin mengerikan setelah muncul kesaksian baru dari para siswa yang mengenal sosok terduga pelaku.

Dari pengakuan sejumlah saksi, diketahui bahwa pelaku sempat berinteraksi dengan beberapa temannya tak lama sebelum tragedi memilukan itu terjadi.

Menurut salah satu siswa, pelaku bahkan sempat meminta izin pulang lebih awal, sebelum akhirnya diduga kembali ke sekolah untuk melancarkan aksinya dengan bom rakitan yang meledak di dalam masjid sekolah.

Peristiwa mengerikan itu terjadi tepat setelah khotbah Jumat, saat jamaah mulai berdiri untuk melaksanakan salat berjemaah, Jumat (8/11/2025).

Tiba-tiba, suara ledakan keras mengguncang masjid SMAN 72 Jakarta, membuat para siswa panik dan berhamburan keluar mencari perlindungan.

Dugaan sementara menyebutkan bahwa sumber ledakan berada di tengah ruangan masjid, karena sejumlah siswa yang duduk di barisan tengah mengalami luka paling parah.

“Pas kejadian dia udah gak ada di TKP, temen kelasnya bilang udah gak lihat dia,” kata siswa SMAN 72 Jakarta berinisial R, dikutip dari Cumicumi.com, Sabtu (8/11/2025).

R mengungkapkan bahwa pelaku dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang bergaul dengan teman-teman di kelas.

“Dia di kelas terus soalnya, memang pendiem. (Dibully) desas desusnya bener, tapi kita gak bisa mastiin,” ujar R, menambahkan bahwa ia sendiri bukan teman sekelas melainkan berbeda angkatan.

Namun dari pengamatan dan cerita yang beredar di lingkungan sekolah, pelaku disebut memiliki ketertarikan pada hal-hal ekstrem yang tidak biasa bagi siswa seusianya.

“Emang suka sama hal begitu, hal kayak orang ekstrem. Banyak tulisan di senjata, yang seharusnya gak disitu. Ditulis nama-nama teroris. Itu kaya inspirasi dia buat ngelakuin ini,” tuturnya.

R bahkan menambahkan bahwa pelaku kerap menonton video kekerasan yang menampilkan aksi-aksi brutal.

“Dia suka nonton video orang-orang dibunuh, itu temennya taunya emang kayak gitu,” tambah R lagi.

Baca juga: Isi Paket Misterius di Rumah FN Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Ketua RT: Tertutup Sejak SMA

PELAKU PELEDAKAN - Terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta kritis.
PELAKU PELEDAKAN - Terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta kritis. (YouTube Warta Kota Production)

Sebelum ledakan, beredar kabar bahwa pelaku sempat izin pulang sekolah lebih awal, namun tidak diketahui pasti apakah benar-benar pulang ke rumah atau hanya keluar untuk mempersiapkan sesuatu.

“Isunya dia sempet pulang dulu, sempet izin pulang sekolah, antara dia izin atau loncat pagar. Gak tahu rumahnya di situ atau dia udah siapin alatnya deket situ. Atau dibawa dari pagi, saya juga gak tahu,” tutur R dengan nada bingung.

Sementara itu, kesaksian lain datang dari siswa berinisial M, yang mengaku sempat berbicara langsung dengan pelaku sebelum peristiwa mengerikan itu.

“Saya sempat berkomunikasi sama dia, dia nanya kayak ‘puncak bulan basahnya kapan’,” tutur M, mengingat percakapan aneh yang kini terasa janggal setelah tragedi terjadi.

M menambahkan bahwa meskipun tidak satu angkatan, ia cukup sering menyapa pelaku karena merasa tidak ada yang aneh dengan sikapnya selama ini.

“Dari dulu saya kalau ketemu dia emang suka nyapa, nyapa-nyapa doang,” katanya.

Bahkan, sebelum ledakan, M masih sempat bertegur sapa dengannya di koridor sekolah.

“Pas waktu itu saya habis dari toilet, dia nanya ke saya, ‘bulan basahnya ini kapan, puncak-puncaknya kapan’. Di waktu yang berbeda, dua kali,” tuturnya menjelaskan detail percakapan tersebut.

Namun siapa sangka, beberapa jam setelah percakapan itu, ledakan keras mengguncang sekolah dan mengubah suasana damai menjadi kepanikan besar.

Baca juga: Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta 54 Orang, Siswa, Guru hingga Penjaga Kantin, 6 Dikabarkan Kritis

LEDAKAN DAHSYAT - Ledakan di masjid SMAN 72 Jakarta timbulkan 54 korban, bau bahan kimia buat suasana mencekam
LEDAKAN DAHSYAT - Ledakan di masjid SMAN 72 Jakarta timbulkan 54 korban, bau bahan kimia buat suasana mencekam (TribunNewsmaker.com | TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

“Gak curiga, gak kepikiran bakalan sejauh ini,” ucap M, masih tak percaya dengan kenyataan yang menimpa sekolahnya.

Ia menegaskan bahwa pelaku tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan sama sekali.

Meski dikenal pendiam, pelaku masih berperilaku seperti siswa biasa yang datang dan pergi mengikuti kegiatan sekolah.

“Ekspresinya senyum, kayak orang pada umumnya, nggak terlihat excited juga,” jelas M, menggambarkan bahwa tidak ada firasat buruk sedikit pun sebelum tragedi terjadi.

Kesaksian para siswa ini kini menjadi bahan pendalaman pihak kepolisian yang tengah menelusuri motif sebenarnya di balik ledakan di SMAN 72 Jakarta tersebut.

Pihak sekolah dan aparat masih berupaya memulihkan kondisi fisik serta psikologis para korban dari tragedi memilukan itu.

Terduga Pelaku Alami Luka-luka

Sebelumnya,  Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading berusia 17 tahun.

Terduga pelaku juga mengalami luka-luka dan saat ini sedang dioperasi akibat luka yang dideritanya.

"Saya mendapat informasi (pelaku) masih dalam dioperasi. Iya masih dioperasi," ujar Dasco.

Namun, Dasco enggan menjelaskan lebih rinci apakah pelaku merupakan siswa sekolah yang sama.

Dia hanya mengatakan bahwa pelaku masih berusia 17 tahun.

"(Usia pelaku) 17 tahun," kata Dasco.

(Tribunnewsmaker.com/ TribunnewsTribunnewsBogor)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
SMAN 72 Jakartaledakan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved