Breaking News:

Drama Keraton Surakarta

Adik PB XIII Tantang Hangabehi Ikrar Raja di Watu Gilang, Ingatkan Nyawa Taruhannya: Sakit Atau Mati

Adik mendiang raja Keraton Kasunanan Solo SISKS Pakubuwono (PB) XIII, KGPH Benowo, menantang KGPH Hangabehi soal suksesi takhta

TikTok @aw.mua.wo/@krt_senopatitirtoningrat
REBUTAN TAKHTA DI SOLO - Kolase potret KGPH Benowo dan KGPH Hangabehi diambil dari TikTok @aw.mua.wo/@krt_senopatitirtoningrat. KGPH Benowo beri tantangan agar KGPH Hangabehi sumpah raja di Watu Gilang 

Ringkasan Berita:
  • KGPH Benowo adik Pakubuwono XIII tanggapi kisruh suksesi takhta raja di Keraton Solo
  • KGPH Benowo isyaratkan dukungan ke KGPAA Purboyo untuk jadi raja baru
  • KGPH Benowo tantang KGPH Hangabehi untuk ikrar jadi raja di Watu Gilang

 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Adik mendiang raja Keraton Kasunanan Solo SISKS Pakubuwono (PB) XIII, KGPH Benowo, menanggapi soal suksesi takhta yang menimbulkan konflik.

Dua pangeran putra PB XIII yakni KGPH Hangabehi dan KGPAA Purboyo sama-sama mengklaim dirinya menjadi raja baru penerus takhta sang ayah.

KGPAA Purboyo telah mengikrarkan diri sebagai raja baru bergelar Pakubuwono XIV melalui prosesi Hajad Dalem Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS Pakubuwono XIV pada Sabtu (15/11/2025).

Sumpahnya sebagai raja baru itu dilakukan di atas Watu Gilang.

Menurut KGPH Benoyo, Watu Gilang menjadi elemen penting dalam pengangkatan raja baru di Keraton Solo.

Watu Gilang adalah batu yang disakralkan yang sudah diwariskan secara turun temurun di Keraton Solo.

Baca juga: KGPH Hangabehi Sentil GKR Timoer Soal Wasiat PB XIII, Gusti Putri Tak Kalah Pilu: Gak Diajak Rembuk

ANAK RAJA SOLO - Kolase potret KGPH Purboyo, anak Raja Solo yang disebut sebagai putra mahkota. Foto diambil dari TikTok @sentanariyainggil
ANAK RAJA SOLO - Kolase potret KGPH Purboyo, anak Raja Solo yang disebut sebagai putra mahkota. Foto diambil dari TikTok @sentanariyainggil (TikTok @sentanariyainggil)

Batu ini dipercaya ada sejak kerajaan Majapahit, kini diletakkan di Sitinggil.

Watu Gilang berukuran cukup besan dengan bentu persegi.

Batu ini memiliki fungsi simbolis sebagai tempat pengukuhan atau sumpah para pejabat dan abdi dalem di masa lalu.

Watu Gilang juga dianggap sebagai saksi legitimasi kekuasaan dan komitmen moral para pemimpin.

Karenanya, Watu Gilang menjadi elemen yang sangat penting sebagai bagian dari upacara pengangkatan raja baru.

KGPAA Purboyo Bersumpah di Watu Gilang

KGPH Benowo yang turut hadir dalam Hajad Dalem Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS Pakubuwono XIV yang digelar di Keraton Surakarta pada Sabtu (15/11/2025) siang menjadi saksi bahwa KGPAA Purboyo telah bersumpah di atas Watu Gilang ketika mengikrarkan diri sebagai raja baru.

"Jadi begini, kemarin itu Sinuhun yang ini sudah mengirarkan diri menjadi pengganti Pakubuwono XIII. Di sini di watu Gilang, itu dibawa dari Majapahit. Jadi kalau mengucap sumpah harus di atas itu, ini bukan main-main, saya nggak berani," ucapnya dikutip dari Kompas.com pada Minggu (16/11/2025).

"Dia menetapkan kembali, mengukuhkan kembali bahwa dia menggantikan ayahandanya sebagai Pakubuwono XIV di watu Gilang itu, bukan di tempat lain," kata Benowo.

Halaman 1/2
Tags:
KGPH BenowoKGPH HangabehiWatu GilangSolo
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved