Breaking News:

DPRD Sukoharjo

DPRD Sukoharjo Dukung Program Swasembada Pangan: Kita Salah Satu Penyangga Pangan Jateng

DPRD Sukoharjo mendukung penuh adanya program ketahanan pangan yang digencarkan oleh pemerintah.

Editor: Delta Lidina
TribunSolo/Anang Ma’ruf
SWASEMBADA PANGAN SUKOHARJO - Gerakan menanam jagung serentak kuartal IV 2025 di Dusun Sambiloro RT 04 RW 05, Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Rabu (8/10). 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNNEWSMAKER.COM, SUKOHARJO - DPRD Sukoharjo mendukung penuh adanya program ketahanan pangan yang digencarkan oleh pemerintah.

Ketua komisi II DPRD Sukoharjo, Dahono Marlianto, mengatakan Sukoharjo merupakan salah satu penyangga pangan di Jawa Tengah. Menurutnya, Sukoharjo salah satu penopang surplus pangan.

"Tentunya mendukung. Sukoharjo salah satu penyangga pangan Jawa Tengah, surplus tertinggi di Karisedenan Surakarta, meskipun luasan kecil tapi Sukoharjo selalu menjadi penopang surplus untuk ketahanan pangan, utamanya wilayah kita padi," katanya, Senin (24/11/2025).

Adapun program swasembada pangan diwujudkan dalam gerakan menanam jagung serentak kuartal IV 2025 dilakukan di Dusun Sambiloro RT 04 RW 05, Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Rabu (8/10/2025) lalu. 

Ia mendorong adanya pendampingan dari pemerintah soal pengembangan pertanian untuk non padi yang juga berpotensi besar. Misalnya saja jagung, bawang merah hingga palawija.

Baca juga: DPRD Sukoharjo Dorong Adanya Skema Pemasaran Hasil Pertanian Non Padi yang Menguntungkan Petani

Ia tak memungkiri kepekaan para pemangku kepentingan belum maksimal untuk mengawal para petani sejak masa tanam hingga yang utama pemasaran.

"Kita harus mengawal bagaimana tanam dengan baik sampai dengan yang paling penting terakhir marketnya. Harapannya ada komunikasi antar pusat dan daerah," jelasnya.

Ia mencontohkan, market atau pemasaran jagung tidak seperti padi, dimana sudah banyak penampung hasil padi petani salah satunya Bulog.

Menurut dia, skema pemasaran hasil tani non padi perlu dipikirkan. Pasalnya, setiap petani yang hendak bercocok tanam pasti memikirkan bagaimana pemasaran hasil pertanian itu.

"Orang mau bercocok tanam kan berpikir bagaimama penjualannya. Skema seperti apa, apa bisa ditampung di Bulog atau yang lain yang mengutungkan petani," pungkas dia. (*)

Sumber: Tribun Solo
Tags:
DPRD Sukoharjo
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved