Prediksi Soal TKA Biologi SMA Sederajat 2025: Perbedaan Kecepatan Pernapasan ini Disebabkan Oleh

Berikut ini prediksi soal TKA Biologi SMA Sederajat 2025: Perbedaan kecepatan pernapasan ini disebabkan oleh 

TRIBUNNNEWSMAKER.COM - TKA (Tes Kemampuan Akademik) tahun 2025 merupakan asesmen nasional yang mengukur capaian akademik siswa pada mata pelajaran tertentu sesuai kurikulum yang berlaku. Meskipun hasilnya tidak menentukan kelulusan, TKA berperan penting sebagai salah satu syarat masuk ke jenjang pendidikan berikutnya melalui jalur prestasi. Salah satu mata pelajaran pilihan yang diujikan adalah Biologi, yang bertujuan mengukur kemampuan berpikir dan keterampilan proses ilmiah siswa.

Menurut Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik), TKA Biologi mencakup konsep-konsep seperti keanekaragaman hayati, sel, serta proses-proses pada makhluk hidup. Soal-soalnya dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari, meliputi bidang kesehatan, lingkungan, pertanian, dan aspek sosiokultural. Sebagai bahan latihan, Tribunnews.com menyediakan kumpulan contoh soal TKA Biologi Kelas 12 SMA sederajat tahun 2025 lengkap dengan kunci jawaban untuk membantu siswa mempersiapkan diri.

Baca juga: Jawaban 35 Soal TKA Biologi SMA 2025 Seorang Pendaki Gunung Merasa Pusing di Ketinggian 3.000 MDPL

Contoh Soal TKA Biologi SMA Sederajat 2025 dan Kunci Jawaban

1. Kecepatan pernapasan orang yang sedang berolahraga lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang sedang duduk. Perbedaan kecepatan pernapasan ini disebabkan oleh ....

A. orang yang sedang berolahraga membutuhkan energi lebih banyak daripada orang yang sedang duduk. Energi dihasilkan dari penguraian zat makanan dengan bantuan oksigen yang masuk melalui pernafasan
B. orang yang sedang berolahraga membutuhkan oksigen lebih sedikit dari pada orang yang sedang duduk. Energi dihasilkan dari penguraian zat makanan dengan bantuan oksigen dan menghasilkan karbondioksida lebih sedikit
C. orang yang sedang berolahraga membutuhkan energi lebih banyak dari pada orang yang sedang duduk. Energi dihasilkan dari penguraian zat makanan dengan bantuan karbondioksida
D. orang yang berolah raga membutuhkan oksigen lebih sedikit dari pada orang yang duduk, energi dihasilkan dari penguraian zat makanan dengan bantuan oksigen yang masuk melalui pernapasan
E. orang yang sedang berolahraga membutuhkan oksigen lebih sedikit dari pada orang yang sedang duduk, energi dihasilkan dari penguraian zat makanan dengan bantuan oksigen dan menghasilkan karbondioksida lebih banyak

Jawaban: A

2. Paus (Balaenoptera musculus) dan ikan hiu (Carcharodon carcharias) sama-sama hidup di laut, memiliki sirip dan ekor, serta bentuk tubuh yang lancip di ujung depan dan ujung belakang sehingga efisien untuk berenang. Namun, paus bernapas dengan paru-paru dan menyusui anaknya, sedangkan ikan hiu bernapas dengan insang dan sebagian besar bertelur. Meskipun memiliki bentuk luar yang mirip, dalam sistem klasifikasi keduanya ditempatkan pada kelompok yang berbeda.

Apa prinsip utama yang digunakan dalam pengelompokan tersebut?

A. Kedua makhluk hidup tersebut hidup di ekosistem laut yang berbeda.
B. Mereka memiliki peran yang berbeda dalam rantai makanan.
C. Pengelompokan didasarkan pada habitat dan perilaku makan.
D. Klasifikasi didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri.
E. Paus dan ikan hiu memiliki massa tubuh yang berbeda secara alami.

Jawaban: D

3. Kelenjar tiroid menghasilkan tiroksin yang berperan ....

A. mengatur metabolisme tubuh
B. menurunkan kadar kalsium dalam darah
C. meningkatkan kadar kalsium dalam darah
D. merangsang lepasnya kalsium dari tulang keras
E. mengatur metabolisme mineral dan glukosa

Jawaban: A

4. Masalah gizi di Indonesia saat ini masih sangat kompleks, tidak hanya masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus ditangani secara serius. Pada anak-anak kondisi stunting (pendek) sering ditemukan disebabkan karena asupan gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizinya dalam waktu yang lama.  Hal itu terjadi sejak di dalam kandungan dan akan terlihat pada anak berusia 2 tahun, mengakibatkan perkembangan fisik maupun kognitif tidak maksimal, mudah terserang penyakit, serta berdaya saing rendah.

Langkah pertama untuk memecahkan permasalahan tersebut menggunakan metode ilmiah yang tepat adalah ....