Breaking News:

Jokowi Sebut Proyek Whoosh Tidak Cari Untung, Menkeu Purbaya Mulai Sepakat: Ada Betulnya Sedikit

Jokowi sebut proyek Whoosh tidak untuk mencari laba, Menkeu Purbaya singgung misi kereta: 'Ada Betulnya Sedikit'

Purbaya (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden) dan Jokowi (KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowat)
PURBAYA BIKIN JOKOWI BUNGKAM - Kolase foto Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dan Presiden ke-7 RI Jokowi. Purbaya mengatakan pernyataan Jokowi soal Whoosh ada benarnya. 

Dari total biaya tersebut, 75 persen pendanaan berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB) dengan bunga dua persen per tahun dan jangka waktu pelunasan hingga 40 tahun, menunjukkan betapa besar komitmen pemerintah terhadap proyek transportasi strategis ini.

Baca juga: Jokowi Sebut Whoosh Bukan Cari Laba, Purbaya Tak Ikut Restrukturisasi Utang: Biar Mereka Selesaikan

Proyek Kereta Cepat Whoosh hanya jadi beban finansial? 

Sebelumnya, debat panas soal utang kereta cepat dimulai dari penyataan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo. Dalam sebuah kesempatan rapat dengan DPR pada tahun lalu, ia menjelaskan bahwa pembengkakan biaya proyek mencapai 1,2 miliar dollar AS.

“Untuk loan denominasi dollar AS bunganya 3,2 persen, sedangkan untuk renminbi atau RMB 3,1 persen,” ujarnya pada 9 Januari 2024. Tambahan pinjaman 542,7 juta dollar AS digunakan untuk menutup cost overrun yang menjadi tanggungan konsorsium Indonesia sebesar 75 persen, sementara sisanya dibiayai melalui penyertaan modal negara.

Purbaya sebelumnya juga menegaskan bahwa utang proyek Whoosh kini menjadi tanggung jawab Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), bukan lagi langsung di bawah pemerintah.

“Kan KCIC di bawah Danantara ya. Kalau di bawah Danantara, mereka sudah punya manajemen sendiri, punya dividen sendiri yang rata-rata setahun bisa dapat Rp 80 triliun atau lebih. Harusnya mereka manage (utang KCJB) dari situ. Jangan kita lagi,” ujarnya di Sentul, Bogor, Jumat (10/10/2025).

Chief Operating Officer Danantara Dony Oskaria menambahkan, pihaknya tengah menyiapkan dua opsi penyelesaian utang.

“Apakah kemudian kita tambahkan equity yang pertama atau kemudian memang ini kita serahkan infrastrukturnya sebagaimana industri kereta api yang lain,” ujarnya di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Menurut Dony, proyek Whoosh sejauh ini telah memberi dampak ekonomi cukup signifikan dengan jumlah penumpang sekitar 30.000 orang per hari. “Tapi dari satu sisi kita juga memperhatikan keberlanjutan KAI itu sendiri. Karena KCIC ini sekarang bagian dari KAI, inilah yang kita cari solusi terbaik,” katanya.

MENKEU PURBAYA - Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun saat sedang sidang rapat DPR RI dan Menkeu Purbaya. Politisi Partai Golkar itu meminta Purbaya untuk fokus pada ruang lingkup kinerjanya dalam bidang ekonomi.
MENKEU PURBAYA - Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun saat sedang sidang rapat DPR RI dan Menkeu Purbaya. Politisi Partai Golkar itu meminta Purbaya untuk fokus pada ruang lingkup kinerjanya dalam bidang ekonomi. (Kolase Tribun-timur.com)

Restrukturisasi utang proyek kereta cepat

Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemerintah dan China telah menyepakati restrukturisasi utang proyek kereta cepat hingga 60 tahun. Langkah ini dinilai akan meringankan beban keuangan proyek.

“Kalau kita restructuring 60 tahun, itu kan jadi lebih kecil,” ujar Luhut dalam acara “1 Tahun Prabowo-Gibran”, Senin (20/10/2025).

Luhut menjelaskan, restrukturisasi akan menurunkan kewajiban tahunan secara signifikan. “Jadi kita misalnya (bayar) Rp 2 triliun kira-kira satu tahun, dan kemudian penerimaan (dari operasional) Rp 1,5 triliun,” katanya. Ia menambahkan, proyek kereta cepat kini sudah terintegrasi dengan LRT, MRT, dan busway, sehingga manfaatnya bagi publik makin terasa.

“Sekarang kereta cepat sudah terintegrasi LRT, MRT dan busway. Jadi kita tanpa sadar negeri kita ini sebenarnya sudah maju,” ujarnya.

(TribunNewsmaker.com/ Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Tags:
JokowiWhooshMenteri KeuanganPurbaya
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved