Sosok Budi Arie, Ketua Umum Projo yang Tinggalkan Jokowi, Politisi PDIP: Dia Mau Dijadikan Tersangka
Manuver Budi Arie menjauh dari Jokowi memicu tudingan PDIP soal ancaman hukum yang mengintainya.
Penulis: Eri Ariyanto
Editor: Eri Ariyanto
Pengamat politik Adi Prayitno menilai manuver Ketua Umum Projo Budi Arie merapat ke Gerindra sebagai langkah realistis dan rasional.
“Sepertinya Budi Arie sudah mulai realistis bahwa untuk menjadi aktor kunci, termasuk juga untuk mengakses jabatan-jabatan politik strategis di negara kita, memang harus melalui partai politik suka atau tidak,” kata Adi kepada Kompas.TV, Minggu (2/11/2025).
Ia juga menilai banyak juga publik yang kemudian menafsirkan bahwa ini bisa disebut sebagai upaya dari Budi Arie perlahan-lahan meninggalkan politiknya Jokowi.
“Karena kita tahu, bicara tentang Projo adalah relawan yang paling identik dengan Jokowi. Dulu kita sangat sering mendengarkan Projo selalu mengatakan, merah kata Jokowi merah kata Projo, putih kata Jokowi putih kata Projo, wajar kalau kemudian, ketika Budi Arie bicara tentang soal kemungkinan akan bergabung dengan Gerindra, mengubah logo mereka, tidak lagi ada foto Jokowi dan seterusnya, itu dimaknai sebagai manuver politik yang sedang dilakukan oleh Budi Arie dan Projo secara perlahan untuk meninggalkan Jokowi,” jelasnya.
Ferdinand Hutahaean yang dulunya dikenal politisi Partai Demokrat ini mengatakan Jokowi saat ini mulai ditinggalkan kawan-kawannya setelah tidak lagi menjabat Presiden RI.
"Kita menyaksikan bagaimana teman-temannya Jokowi kini meninggalkan Jokowi. Sebentar lagi Jokowi akan sendirian," ujarnya.
Ferdinand mengatakan teman Jokowi ada yang pergi karena kepentingan politik dan ada pula soal kepentingan hukum.
"Kita melihat seperti Noel loyalis Jokowi yang sudah hilang karena terjerat perkara hukum," katanya.
Noel sapaan akrab Immanuel Ebenezer adalah Wakil Menteri Ketenagakerjaan yang ditangkap KPK beberapa waktu lalu dalam kasus dugaan penyuapan.
Lalu terbaru Budi Arie di Projo yang pindah ke Gerindra dan Prabowo.
"Orang-orang oportunis yang meninggal Jokowi banyak sekali dan saya tidak bisa sebut kan satu per satu," kata Ferdinand.
Ketua Umum Relawan Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) Prabowo yang juga eks relawan Jokowi menegaskan bergabungnya Projo dengan Partai Gerindra berorientasi pada keberlanjutan visi pembangunan nasional.
“Jangan ada yang mencoba mengadu domba kami. Kami lahir dari Bapak Jokowi, dan hari ini kami berjuang bersama Bapak Prabowo untuk melanjutkan cita-cita besar beliau demi rakyat dan negara,” tegasnya kepada Tribunnews.com.
David mengingatkan pihak-pihak yang masih menggiring opini dan menebar isu murahan di ruang publik. S
aat ini, Pilpres sudah usai, jangan lagi habiskan energi bangsa untuk hal tak berguna.
“Sudahlah, kita sudahi semua ini. Pilpres sudah lewat. Mari kita ajari rakyat kita untuk pintar, bukan disuguhi pembodohan lewat isu-isu tak bermutu seperti ijazah dan lain-lain. Sampai kapan energi bangsa ini mau dihabiskan untuk hal yang tidak berguna?” katanya.
(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto)
| Ogah Ribut Soal Utang Whoosh, Prabowo Sebut RI Siap Bayar Rp1,2 T per Tahun: Kita Mampu, Duitnya Ada |
|
|---|
| Gubernur Riau Abdul Wahid Sudah Pernah Diperingatkan Ustaz Abdul Somad, Bocorkan Masa Lalunya |
|
|---|
| Utang Whoosh Rp116 Triliun, Prabowo Sebut Tak Ada Masalah, Minta Tak Usah Ribut: Saya Tanggung Jawab |
|
|---|
| Ahmad Sahroni Ngaku Sembunyi di Plafon saat Rumah Dijarah, Kesal Foto Keluarga Dicuri: Buat Apa Coba |
|
|---|
| Abdul Wahid Gubernur Riau Kena OTT KPK, Ustaz Abdul Somad Bela, Sopiri di Pilgub: Diminta Keterangan |
|
|---|