Berita Viral
Curhat Pelda Christian di Makam Prada Lucky, Sakit Hati Belum Dapat Keadilan: Sampaikan ke Tuhan
Seperti inilah curhatan Pelda Christian, datangi makam Prada Lucky, sakit hati belum dapat keadilan: 'Sampaikan ke Tuhan'
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Meski menghadapi tekanan besar, Pelda Christian Namo tetap bersikeras menempuh jalur hukum demi menegakkan keadilan untuk putranya.
Ia bahkan menyatakan siap menanggung risiko dipecat atau kehilangan nyawa sekalipun, asalkan kebenaran bisa terungkap sepenuhnya.
Ia mengaku telah bersumpah di hadapan jenazah anaknya untuk tidak berhenti berjuang sampai keadilan benar-benar ditegakkan.
"Waktu pertama kematian anak saya, saya sudah bersumpah di depan mayat anak saya 'Lucky biarkan Lucky pergi tapi ingat Lucky yang baru jadi tentara siap mati apalagi bapak, bapak akan korbankan semuanya', mohon izin jangankan di pecat mati pun saya siap," tuturnya dengan suara bergetar.
"Saya akan tetap dengan sumpah saya kepada anak saya almarhum, apapun akan saya lakukan bukan bilang saya ini orang hebat saya mencari nama terkenal tidak. Saya cuma menuntut kebenaran sehingga keadilan anak saya bisa saya dapatkan, biar dia bisa tenang di surga," terangnya.
"Saya siap risiko apapun, kalau saya salah saya siap, tapi mohon izin kalau saya tidak salah saya tidak terima," sambungnya dengan tegas.
Karena begitu dalam rasa sakit dan kehilangan itu, Pelda Christian Namo kerap mendatangi makam sang anak untuk menenangkan diri sekaligus berbicara seolah-olah Lucky masih mendengarnya.
Dalam salah satu kunjungannya, ia memohon agar roh anaknya membantu membuka jalan kebenaran dan memberikan balasan kepada siapa pun yang menghalangi upayanya mencari keadilan.
"Saya kemarin sudah ke kuburan, saking sakitnya hati saya, tidak kuatnya saya, saya pergi ke kuburan itu, saya ungkapkan 'Lucky kalau memang yang membunuh Lucky itu tolong beri dia biar dia mengakui kesalahannya dia. Dan bagi orang yang menghalangi ayahmu ini untuk mendapatkan kebenaran, Lucky tolong sampaikan ke Tuhan biar Tuhan yang kasih imbalan kepada mereka karena mereka terlalu menghalangi saya di dalam mendapatkan keadilan'," tegasnya penuh haru.
Baca juga: Prada Lucky Namo Dipaksa Senior Hubungan Intim, Prada Richard Nangis: Saya Berperan jadi Laki-laki
Tragedi ini berawal ketika Prada Lucky Namo menjadi korban kekerasan di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.
Lucky mengembuskan napas terakhir di Ruang IGD RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, pada Rabu, 6 Agustus 2025, sekitar pukul 11.23 WITA, setelah berjuang selama empat hari di rumah sakit.
Sebelumnya, ia dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu, 2 Agustus 2025, dalam kondisi kritis akibat penganiayaan berat yang menyebabkan luka parah di seluruh tubuhnya.
Akibat kekerasan tersebut, Prada Lucky mengalami gagal ginjal, memar di sekujur tubuh, luka bakar akibat sundutan rokok di punggung, serta kerusakan parah pada organ paru-parunya.
Kini, kasus ini tidak hanya menjadi duka bagi keluarga Namo, tetapi juga cermin kelam dunia militer yang seharusnya menjunjung tinggi disiplin dan kehormatan.
Meski luka itu belum sembuh, Pelda Christian Namo terus menyuarakan satu hal: keadilan bagi anaknya harus ditegakkan, apa pun taruhannya.