Berita Viral
Tangis Haru Arief Driver Ojol di Ponorogo, Anaknya Lolos Beasiswa Kedokteran UMY: Nggak Menyangka
Tangis haru Arief driver ojol di Ponorogo, anaknya lolos beasiswa kedokteran UMY: nggak menyangka.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Tangis Haru Arief Driver Ojol di Ponorogo, Anaknya Lolos Beasiswa Kedokteran UMY: Nggak Menyangka
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kisah seorang anak driver ojek online (ojol) yang berhasil lolos beasiswa kedokteran di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kini tengah menjadi sorotan publik.
Sang ayah, Mohammad Arief Fatkhurrohman, tidak pernah lelah memberikan dukungan penuh kepada anaknya untuk terus mengejar cita-cita.
Setiap hari, sejak pagi buta hingga malam hari, Arief banting tulang di jalanan sebagai driver ojol demi menopang kebutuhan keluarga.
Meski demikian, ia dan sang istri, Debby Humaira Permatasari, selalu berusaha memperhatikan pendidikan anak-anak mereka.
Kehidupan sederhana yang dijalani keluarga ini tidak pernah memadamkan api semangat untuk bermimpi besar.
Arief percaya bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk mencetak masa depan yang lebih cerah.
Sebagai seorang ojol, Arief sehari-hari menempuh jalanan Ponorogo dengan motor tuanya yang setia menemani.
Motor itu bukan sekadar alat mencari nafkah, tetapi juga menjadi saksi bisu perjuangannya mengantar anak-anak bersekolah.
Meski penghasilan terbatas, keluarga ini terus berkomitmen menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama.
Perjuangan tersebut membuahkan hasil manis ketika putri kedua mereka, Afani Naura Fatkhurrohman, berhasil meraih beasiswa Fakultas Kedokteran UMY.
Kabar tersebut menjadi hadiah terindah dan jawaban dari doa panjang yang selalu mereka panjatkan.
Baca juga: Kondisi Ojol Korban Pemukulan Letda F di Pontianak, Sesak Napas Nunggu Operasi Hidung, Lemas di RS
“Yang jelas ini doa kami yang tembus di langit. Sangat membanggakan sekali, tidak pernah menyangka anak kami bisa sampai di titik ini,” ujar Arief dilansir dari laman UMY, Kamis (25/9/2025).
Sejak kecil, Afani memang sudah bercita-cita menjadi seorang dokter.
Keterbatasan ekonomi menjadi tantangan besar, tetapi tidak pernah menyurutkan tekadnya.