Breaking News:

Berita Viral

Sosok Eddy Suherman, Warga yang Kritisi Wabup Garut Putri Karlina di Muka Umum, Ini Kronologinya

Sosok Eddy Suherman, warga biasa dari Garut, mendadak viral setelah mengkritisi Wakil Bupati Putri Karlina di depan umum.

Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com | dok Usep Deni Bolan
DEBAT DENGAN PEJABAT - Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, berdebat dengan dengan seorang warga saat menghadiri acara di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (6/10/2025). 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok Eddy Suherman, warga biasa dari Garut, Jawa Barat, mendadak viral setelah mengkritisi Wakil Bupati Putri Karlina di depan umum.

Perdebatan panas itu bermula dari celetukan soal bantuan Rp 2 juta per KK yang memicu ketegangan.

Simak kronologi lengkap bagaimana suara rakyat kecil ini mengguncang panggung politik lokal.

Baca juga: Gebrakan Mengejutkan Menkeu Purbaya, Pecat 26 Pegawai Pajak Usai 1 Bulan Memimpin: Mulai Pembersihan 

Video debat panas antara Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, dengan seorang warga viral di media sosial. Momen adu argumen itu menyebar hingga menuai berbagai tanggapan publik.

Warga yang terlibat dalam perdebatan tersebut diketahui bernama Eddy Suherman. Dia merupakan warga Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kepada Tribun Jabar, Eddy menceritakan kronologi kejadian. Semua berawal dari kegiatan sosialisasi infrastruktur hijau di Pasirwangi, yang dihadirinya sebagai tamu undangan pada Senin (6/10/2025).

Menurut Eddy, suasana awal acara berjalan santai dan penuh canda. Namun, suasana mendadak ramai saat Putri datang. Hal itu dipicu saat dirinya bersorak dengan menyebut akan ada pembagian bantuan Rp 2 juta per kepala keluarga (KK).

"Padahal sebenarnya itu hanya celetukan, bukan ungkapan serius, lebih ke candaan saja," kata Eddy melalui sambungan telpon, Rabu (8/10/2025) malam.

Ia menuturkan, setelah itu Putri Karlina memberikan sambutan dan menjelaskan berbagai program pemerintah.

Seusai acara, Eddy pun memiliki kesempatan langsung kepada sosok orang nomor dua di Garut itu."Saya kemudian menanyakan soal janji politik Bu Putri, terutama terkait bantuan Rp 2 juta per KK. Saya bertanya, sudah sejauh mana progresnya. Beliau menjawab, ‘Itu lagi didata.’ Saya balas, ‘Data seperti apa? KK mah tinggal ke Disdukcapil, banyak kok data KK'," ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa Wakil Bupati Garut menjawab bahwa bantuan itu hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin ekstrem.

Eddy menilai bahwa jika bantuan ditulis "per KK", maka seharusnya berlaku untuk semua, bukan sebagian. Perdebatan antara keduanya pun kemudian semakin memanas.

"Terus pas Bu Putri mau pulang, saya tekankan tolong realisasi bantuan untuk UMKM yang Rp 1 juta sampai Rp 50 juta," katanya.

DEBAT DENGAN PEJABAT - Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, berdebat dengan dengan seorang warga saat menghadiri acara di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (6/10/2025).
DEBAT DENGAN PEJABAT - Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, berdebat dengan dengan seorang warga saat menghadiri acara di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (6/10/2025). (TribunNewsmaker.com | dok Usep Deni Bolan)

Namun, Eddy mengatakan, Putri menjawab dengan nada tinggi dan menunjuk ke arahnya. Hal itu membuat Eddy merespons dengan gestur serupa.

Eddy menjelaskan, bahwa terdapat momen yang lebih panas daripada cuplikan video yang beredar.

"Saya sempat bilang ke ajudannya, bahwa saya tidak membahayakan Ibu Putri, saya hanya menyampaikan pendapat sebagai warga biasa," ungkapnya.

Setelah kejadian itu, Eddy mengaku sempat berdiskusi dengan Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, melalui siaran langsung di TikTok. 

Ia menilai kejadian tersebut tidak bisa dianggap remeh karena menjadi cermin bagi pejabat publik dalam bersikap.

"Saya sampaikan bahwa persoalan ini jangan disederhanakan. Bagi saya, ini bukan masalah kecil tapi cermin dari arogansi pejabat," katanya.

Eddy menyampaikan telah memaafkan kejadian itu, apalagi Bupati Garut disebut telah meminta maaf malam harinya. 

Namun, ia tetap berharap agar Putri juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat.

"Karena kejadian itu terjadi di muka umum, sebaiknya Bu Putri juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat. Saya hanya warga biasa, SDM saya di bawah mereka, jadi saya malu kalau sampai pejabat menunjukkan sikap seperti itu di depan umum," ucap dia.

Ia juga berharap agar calon pemimpin ke depan tidak membohongi rakyat dengan janji politik bernarasi keliru seperti "Rp 2 juta per KK", yang menurut Eddy seharusnya ditulis dengan jelas seperti "Rp 2 juta per KK bagi warga miskin ekstrem".

Eddy kemudian menutup keterangannya dengan pepatah yang ia anggap relevan dengan situasi yang terjadi.

"Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Kalau pejabat bertingkah seperti itu, masyarakat pun bisa menirunya," ucapnya.

(TribunNewsmaker.com/TribunJabar.id)

Tags:
Eddy SuhermanPutri KarlinaGarut
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved