Berita Viral
Tampang Febrianto, Pria Hidung Belang Bunuh Wanita Hamil Open BO di Palembang, Kerjaannya Serabutan
Febrianto, pria pekerja serabutan asal Banyuasin, ditangkap setelah membunuh AP (22), wanita hamil 2 bulan, di kamar hotel Palembang.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah tampang Febrianto, pria pekerja serabutan asal Banyuasin, ditangkap setelah membunuh AP (22), wanita hamil 2 bulan, di kamar hotel Palembang.
Korban dibunuh dengan tangan terikat dan mulut disumpal kain, setelah menolak permintaan pelaku berhubungan untuk kedua kali.
Pelaku kabur membawa handphone dan sepeda motor korban, sebelum akhirnya berhasil dibekuk polisi.
Wajah Febrianto terekam CCTV saat check-in bersama korban, meninggalkan jejak yang tak bisa dihapus.
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan mengingatkan bahaya pertemuan lewat media sosial.
Baca juga: Detik-detik Febrianto Bunuh Anti di Palembang, Bumil Dibekap Hingga Tewas, Ngaku Dihantui Korban
Jatanras Polda Sumatra Selatan dan Satreskrim Polrestabes Palembang menangkap Febrianto di kampung halamannya di Desa Sido Mulya, Banyuasin, Sumatra Selatan pada Rabu (15/10/2025).
Febrianto kabur ke Banyuasin setelah membunuh wanita berinisial AP (22) di sebuah hotel di Palembang pada Jumat (10/10/2025).
Pelaku kabur menggunakan sepeda motor korban dan meninggalkan jasad di kamar hotel dalam kondisi terkunci.
Jasad korban ditemukan pegawai hotel pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Penangkapan dilakukan setelah pelaku empat hari berstatus buron.
Petugas menghadiahi timah panas di betis pelaku lantaran melawan saat ditangkap.
Dalam konferensi pers di Mapolda Sumsel, Febrianto terlihat mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan tangan terborgol, Kamis (16/10/2025).
Pelaku berjalan pincang sehingga dibantu petugas kepolisian.
 
Wajahnya terlihat meringis kesakitan akibat luka tembak yang dialaminya.
Febrianto merupakan buruh harian lepas asal Banyuasin yang pergi ke Palembang untuk bertemu AP.
Mereka berkenalan di media sosial lantaran AP menawarkan jasa prostitusi.
AP mematok tarif Rp300 ribu untuk sekali kencan dan Febrianto menyepakatinya.
Pelaku dan korban check-in ke hotel pada Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
Penganiayaan terjadi setelah korban menolak permintaan pelaku berhubungan badan untuk kedua kalinya.
Febrianto mencekik korban dan menyumpal mulutnya menggunakan kain hitam.
Kedua tangan korban diikat memakai jilbab berwarna pink.
Setelah korban tewas, handphone dan sepeda motor korban dibawa kabur.
Wajah Febrianto terekam kamera CCTV hotel saat check-in bersama korban.
Suami korban, Adi Rodasi (36), mengaku tak mengenal pelaku yang menghabisi nyawa istrinya.
"Saya tidak tahu dengan pria yang ada dalam video tersebut. Namun, dulu korban ini pernah ketahuan selingkuh oleh saya."
"Ada chat WA dengan seorang laki laki. Saat itu saya marahi," katanya.
Mendengar kabar penangkapan pelaku, Adi mengaku lega dan berterima kasih ke petugas kepolisian.
"Alhamdulillah pelaku sudah ditangkap, saya rasanya lega."
"Saya minta dia (pelaku) dihukum seberat-beratnya. Saya dan keluarga besar mengucapkan terima kasih," paparnya, dikutip dari TribunSumsel.com.
 
Korban Hamil 2 Bulan
Ekshumasi makam AP dilakukan pada Selasa (14/10/2025) di TPU Talang Petai, Kelurahan Plaju Darat, Palembang.
Dokter forensik dari RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang, Indra Nasution, menyatakan korban meninggal karena kehabisan napas.
Mulut korban disumpal menggunakan kain dan tangannya diikat.
"Hal ini lah membuat korban meninggal dunia karena kehabisan oksigen," ungkapnya.
Ia membenarkan korban tewas dalam keadaan hamil dua bulan atau masa trimester pertama.
"Kita tes payudara kita pijat keluar kolestrum itu positif korban hamil," imbuhnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Andrie Setiawan menerangkan korban sempat mendapat pukulan benda tumpul di leher.
"Korban meninggal dunia akibat lemas kurang oksigen, jadi lemas dan meninggal dunia, akibat sumbatan jalan napas atas dan juga ada pukulan benda tumpul di bagian leher korban," bebernya.
Proses ekshumasi berlangsung selama tiga jam dilakukan petugas gabungan Labfor Polda Sumsel dan Inafis Polrestabes Palembang.
| Akal-akalan Yudi Suruh Istri Kedua Lahiran Jauh-jauh ke Palembang, Ternyata Bayinya Dijual Rp25 Juta |   | 
|---|
| Melda Safitri Viral Diceraikan Suami PPPK, Kini Diintimidasi, Tetangga juga Kena: Mau Dipenjarakan |   | 
|---|
| Sosok KP, Kepala SPPG Diduga Lecehkan & Aniaya Pegawai Wanita di Bekasi, Dikenal Aneh dan Temperamen |   | 
|---|
| Sosok JS, Ceraikan Melda Safitri Jelang Dilantik PPPK, Klarifikasi, Perceraian Tak Ikut Regulasi ASN |   | 
|---|
| Kronologi Bocah 6 Tahun di Bojonggede Bogor Tewas Dianiaya Ibu Tiri, Motif Pembunuhan Terungkap |   | 
|---|
 
							 
                 
											 
											 
											 
											