Berita Viral
Febri Bongkar Chat dengan Anti saat Janjian di Hotel, Kini Ketakutan Usai Bunuh Bumil: Saya Dihantui
Tersangka Febri bongkar chat dengan Anti saat janjian di Hotel, kini ketakutan usai bunuh bumil, mengaku dihantui sosok misterius.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Ringkasan Berita:
- Febrianto pembunuh Anti Puspitasari, ibu hamil di Hotel Palembang membongkar chatnya dengan korban saat janjian ke hotel.
- Febri tega membunuh Anti lantaran permintaannya berhubungan ke dua kali ditolak.
- Usai membunuh Anti, Febri mengaku ketakutan lantaran dihantui 'sosok ibu hamil'.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Suara Febrianto bergetar saat ia menceritakan kisah mengerikan yang menimpanya setelah membunuh Anti Puspitasari, seorang ibu hamil di Palembang.
Pria berusia 22 tahun itu mengaku hidupnya berubah menjadi penuh ketakutan sejak peristiwa berdarah yang terjadi pada Jumat (10/10/2025) tersebut.
Empat hari lamanya ia mencoba melarikan diri, namun justru dihantui oleh arwah Anti yang terus muncul dalam bayangannya.
Saat akhirnya ditangkap polisi, Febrianto tampak gemetar dan pucat pasi ketika menjelaskan apa yang dialaminya.
Ia mengaku tidak hanya didera rasa bersalah, tapi juga diteror sosok korban yang kerap menampakkan diri di hadapannya.
Dalam interogasi, Febri mengisahkan bagaimana perkenalannya dengan Anti bermula dari percakapan di media sosial.
Sebelum pertemuan mereka di Hotel Lendosis, Palembang, Sumatera Selatan, Febri dan Anti sudah sering chatting.
Hubungan keduanya semakin dekat, hingga akhirnya berujung pada pertemuan yang justru menjadi awal tragedi.
Kasus ini sebelumnya telah menghebohkan publik setelah jasad Anti Puspitasari ditemukan di kamar hotel.
Penangkapan Febrianto dilakukan oleh tim gabungan Polda Sumsel dan Polrestabes Palembang pada Rabu (15/10/2025).
Saat diperiksa, wajahnya tampak tegang dan ketakutan, bahkan sulit berbicara tanpa gemetar.
Baca juga: Bocor Chat Anti Puspitasari Ibu Hamil yang Tewas di Hotel saat Open BO, Sempat Cari Pinjaman Uang
Bukan karena takut pada hukum, melainkan karena diteror oleh sosok yang tak kasat mata.
“(Saya) ketakutan, lihat jelas, dia (korban) pakai baju warna putih, rambut panjang, sambil gendong (bayi). Dia suruh aku pergi ke makam, ziarah, minta maaf sama keluarga,” ungkap Febrianto dengan suara parau.
Ia menegaskan bahwa teror yang dialaminya bukan mimpi atau halusinasi belaka.
“Iya (saya dihantui arwah korban), tidak mimpi, di kamar,” ujar Febri ketika ditanya penyidik.