Berita Viral
Sosok Aipda F Polisi Tipu Rp2,6 M, Anak Korban Dijanjikan Masuk Akpol, Awal Seleksi Langsung Gagal
Inilah sosok Aipda F polisi tipu Rp2,6 Miliar, anak korban dijanjikan masuk Akpol, tapi awal seleksi langsung gagal.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Karena kedekatan itulah, Dwi merasa sangat terpukul dan tidak menyangka akan menjadi korban penipuan oleh seseorang yang selama ini dianggapnya teman sendiri.
"(Padahal) saya percaya karena sudah kenal Rohim (Aipda F) sejak 2011," ujar Dwi dengan nada kecewa.
Kronologi Dugaan Penipuan
Kasus penipuan ini bermula saat Aipda F mengirim pesan WhatsApp kepada Dwi Purwanto pada 9 Desember 2025, berisikan penawaran bantuan memasukkan anaknya ke Akpol.
Aipda F mengaku bisa membantu anak Dwi masuk Akpol lewat jalur khusus "kuota Kapolri" jika membayar sebesar Rp3,5 miliar.
Dwi awalnya sempat menolak, namun Aipda F gencar "merayunya".
Akhirnya, Dwi pun percaya setelah Aipda F datang ke rumahnya bersama Bripka AUK.
Kepada Dwi, Aipda F dan Bripka AUK mengaku punya kenalan seorang pensiunan jenderal polisi bernama Babe.
Baca juga: Sosok 4 Polisi Blitar Pangkat Bripka & Aipda Dipecat Bersama-sama, Gara-gara Narkoba dan Penggelapan
Mereka juga mengaku kenal dengan sosok Agung yang disebut sebagai adik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Tak hanya itu, Aipda F dan Bripka AUK juga mengarang cerita, mengatakan ada satu kuota kosong sebab ada satu peserta yang membatalkan pendaftaran.
"Katanya ini kuota khusus, tinggal bayar Rp3,5 miliar. Separuh dulu tanda jadi, sisanya setelah panpus (pantukhir pusat)" jelas Dwi, masih dari TribunJateng.com.
"Katanya sebelumnya ada yang mau pakai kuotanya tapi ga jadi karena orangnya daftar tentara, jadinya ada satu kuota kosong," imbuhnya.
Dwi lantas memberikan uang muka sebanyak Rp500 juta kepada Aipda F dan Bripka AUK pada 21 Desember 2024, di sebuah kafe di Semarang.
Dua minggu berselang, Aipda F kembali meminta uang sebanyak Rp1,5 miliar. Alasannya, uang itu digunakan untuk menyelesaikan proses administrasi di Jakarta.
Dwi mengatakan permintaan Aipda F itu terkesan mendesak sebab uang tersebut harus ditransfer maksimal keesokan harinya.
"Mereka mendesak, katanya malam itu juga atau paling lambat besok pagi harus dibayar. Saya sampai pinjam ke saudara yang habis jual dua mobil," jelas Dwi, masih dari TribunJateng.com.