Tanda-Tanda Aneh Sebelum Rumah Hakim Khamozaro Terbakar, Sering Ditelpon Nomor Tidak Dikenal

Ringkasan Berita:

• Rumah Hakim Khamozaro Waruwu ludes terbakar sehari jelang tuntutan kasus korupsi besar yang ia pimpin.
• Kebakaran menghanguskan dokumen berharga dan perhiasan istri, membuat Hakim hanya menyisakan baju dinas. 
• Meskipun rumahnya hancur dan spekulasi sabotase muncul, Hakim Khamozaro Waruwu menegaskan tidak akan mundur dalam memimpin sidang kasus korupsi proyek jalan senilai Rp 231 Miliar tersebut.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kabar mengejutkan datang dari Medan, Sumatera Utara.

Kediaman Ketua Hakim Khamozaro Waruwu, yang mengadili kasus korupsi proyek jalan senilai Rp 231 Miliar di Sumatera Utara, ludes dilalap api hanya sehari jelang pembacaan tuntutan.

Namun, bukan hanya kerugian materil yang menjadi sorotan.

Sebelum insiden mengerikan itu, Hakim Khamozaro Waruwu kerap menerima telepon dari nomor-nomor tak dikenal.

Peristiwa kebakaran ini terjadi pada Selasa (3/11/2025) pukul 10.30 WIB di Komplek Taman Harapan Indah, Medan.

Padahal, pada Rabu (3/11/2025), jaksa KPK dijadwalkan membacakan tuntutan terhadap dua terdakwa utama kasus korupsi proyek jalan, yakni Akhirun Piliang dan anaknya, Rayhan Dulasmi.

Baca juga: Sosok GRAj Putri Anak Raja Solo Pakubuwono XIII, Pernah Viral Nikahi Pria Biasa, Menikah Sederhana

Telepon Gelap dan Ketegasan Sang Hakim

Sejak memimpin sidang perkara besar ini yang menyeret nama mantan Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Ginting, dan pengusaha besar, Khamozaro mengaku sering mengalami gangguan aneh.

"Cuman sering kali mendapatkan telepon, lalu dimatikan, hanya itu saja. (Tidak ada pengancam) cuman itu sering (telfon) lalu diangkat dimatikan," kata Khamozaro.

Meskipun terganggu, Khamozaro yang dikenal tegas ini tak ambil pusing.

"Tapi karena saya sudah sering menangani perkara yang besar, yang menarik perhatian saya kira sangat biasa. Kalau ancaman tidak ada," ujarnya.

Ketegasan Khamozaro memang sudah terlihat di persidangan.

Ia sempat membuat geger dengan meminta Jaksa Penuntut Umum menghadirkan Gubernur Sumatera Utara (Bobby Nasution) sebagai saksi, karena proyek yang dikorupsi merupakan hasil pergeseran anggaran dari Gubernur. 

Tak hanya itu, ia juga memerintahkan penyidikan baru terhadap Kepala Satuan Kerja (Kasatker) PJN Wilayah I Medan, Dicky Erlangga, yang dinilai berbohong di sidang.

Baca juga: Sosok Arjuna Tamaraya, Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok Gegara Tidur di Masjid Agung Sibolga Sumut

Ludes Tak Bersisa

Api yang diduga berasal dari kamar tidur tersebut berhasil dipadamkan pukul 11.18 WIB.

Beruntung tidak ada korban jiwa, karena istri Hakim baru 20 menit meninggalkan rumah.

Namun, kerugiannya sangat memilukan. Sejumlah dokumen berharga, baju, hingga perhiasan istri yang dikumpulkan berpuluh tahun, ludes!

"Bahkan pakaian tak ada lagi, pakaian kantor habis. Tadi sore saya beli baju di toko untuk saya pakai malam ini."

"Dokumen ada beberapa kepegawaian dan juga perhiasan istri yang kita kumpul berpuluh tahun dan ada beberapa dokumen anak-anak (terbakar)," ungkap Khamozaro lirih.

Meskipun rumahnya kini hanya tinggal puing dan spekulasi sabotase makin santer beredar, sang Hakim memastikan bahwa insiden ini tak akan menghentikan langkahnya untuk menegakkan hukum.

"Sama pimpinan di kantor saya bilang, saya tak pernah mundur dalam menjalani tugas dengan segala tantangan," kata Khamozaro tegas, Selasa malam.

Polisi kini tengah mengusut penyebab pasti kebakaran di rumah sosok penting yang tengah menyidangkan kasus suap senilai Rp 4,04 miliar ini, yang menjerat lima tersangka hasil OTT KPK.

(Tribunnewsmaker.com/Candra)