Berita Viral
Profil Zohran Mamdani, Walikota New York Muslim Pertama, Masih 34 Tahun & Pernah Jadi Rapper
Ini profil Zohran Mamdani, Walikota New York Muslim pertama, masih berusia 34 tahun dan pernah menjadi rapper
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: Talitha Desena
Ringkasan Berita:
- Profil Zohran Mamdani, Walikota terpilih New York Muslim pertama.
- Mamdani juga sempat menyalurkan minatnya di dunia musik rap dengan nama panggung Young Cardamom.
- Dukungan Mamdani terhadap Palestina membuatnya menjadi sasaran kritik tajam, termasuk dari Presiden AS Donald Trump.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ini profil Zohran Mamdani, Walikota New York Muslim pertama.
Zohran Mamdani masih berusia 34 tahun dan pernah menjadi rapper 10 tahun yang lalu.
Zohran Kwame Mamdani resmi terpilih sebagai Wali Kota New York City pada Selasa (4/11/2025) waktu setempat, menjadikannya Muslim pertama yang menduduki jabatan tersebut.
Politikus progresif dari Partai Demokrat ini berhasil memenangkan pemilu dengan dukungan luas dari komunitas minoritas, kelompok progresif, serta masyarakat akar rumput yang selama ini menjadi basis kuatnya.
Kemenangan Mamdani menandai babak baru dalam politik perkotaan Amerika Serikat, bagaikan sebuah sinyal perubahan yang mencerminkan semakin beragamnya wajah kepemimpinan di negeri itu.
Baca juga: Sosok Zohran Mamdani Calon Wali Kota New York, Janji Penjarakan Perdana Menteri Israel, Netanyahu
Latar Belakang dan Pendidikan
Zohran Kwame Mamdani lahir di Kampala, Uganda, pada 18 Oktober 1991.
Ia adalah putra dari pasangan Mahmood Mamdani, seorang akademisi ternama asal Uganda keturunan Muslim Gujarati, dan Mira Nair, sutradara film internasional asal India.
Nama tengah “Kwame” diberikan sebagai penghormatan kepada Kwame Nkrumah, presiden pertama Ghana, mencerminkan semangat pan-Afrika dalam keluarganya.
Masa kecilnya dihabiskan berpindah-pindah antara Uganda, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat, mengikuti karier akademik sang ayah.
Sejak usia tujuh tahun, Mamdani menetap di New York City, tempat ia menempuh pendidikan di Bank Street School for Children dan Bronx High School of Science.
Ketertarikannya pada isu sosial sudah tampak sejak dini. Saat kuliah di Bowdoin College, Maine, ia mengambil jurusan Africana Studies dan ikut mendirikan organisasi Students for Justice in Palestine (SJP), yang memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina.
Baca juga: Sosok Rini Indriyani, Istri Walikota Surabaya Eri Cahyadi Viral Obrolan Bocor, Prestasi Mentereng
Karier Awal dan Pernah Jadi Rapper
Sebelum terjun ke dunia politik, Mamdani bekerja sebagai konselor pencegahan penyitaan rumah (foreclosure prevention counselor) di Queens.
Di sana, ia membantu keluarga imigran berpenghasilan rendah menghadapi ancaman penggusuran.
Pengalaman tersebut menumbuhkan komitmennya terhadap kebijakan keadilan sosial dan perumahan.
Selain aktif di komunitas, Mamdani juga sempat menyalurkan minatnya di dunia musik rap dengan nama panggung Young Cardamom, berkolaborasi dengan musisi Uganda untuk soundtrack film Queen of Katwe garapan ibunya.
Karier politik Mamdani dimulai dari kerja-kerja akar rumput. Ia sempat menjadi relawan dan manajer kampanye untuk sejumlah kandidat progresif sebelum akhirnya mencalonkan diri sebagai anggota Majelis Negara Bagian New York untuk Distrik ke-36 (Astoria).
Pada 2020, ia berhasil mengalahkan petahana lima periode, dan terpilih kembali pada 2022 serta 2024 tanpa lawan.
Baca juga: Sosok Zohran Mamdani Calon Wali Kota New York, Janji Penjarakan Perdana Menteri Israel, Netanyahu
Sikap Tegas terhadap Isu Palestina
Salah satu hal paling menonjol dalam profil politik Mamdani adalah keberaniannya mendukung perjuangan rakyat Palestina secara terbuka, sikap yang jarang diambil oleh politikus Amerika, apalagi di kota sebesar New York.
Ia kerap mengkritik keras tindakan militer Israel di Gaza, bahkan menyebutnya sebagai bentuk apartheid dan genosida.
“Saya akan selalu tegas dalam kata-kata dan berpijak pada fakta: Israel sedang melakukan genosida,” tulis Mamdani di platform X (1/11/2025).
Mamdani juga menjadi pendukung gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap Israel, serta memperkenalkan RUU “Not on Our Dime!” pada 2023.
RUU itu bertujuan melarang lembaga amal di New York menyalurkan dana bebas pajak untuk mendukung pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat.
“New York tidak boleh lagi mensubsidi kejahatan perang,” tegasnya.
“Beberapa badan amal di negara bagian ini mengirim lebih dari 60 juta dolar AS setiap tahun ke organisasi pemukim Israel yang menindas rakyat Palestina.”
Baca juga: Manajemen RS Bunda Prabumulih Sumsel Dipanggil Dinkes Usai Tolak Pengobatan Anak Walikota H Arlan
Diserang Donald Trump Menjelang Pemilu
Dukungan Mamdani terhadap Palestina membuatnya menjadi sasaran kritik tajam, termasuk dari Presiden AS Donald Trump.
Sehari sebelum pemilu, Trump menulis di Truth Social dengan menyebut Mamdani sebagai “pembenci Yahudi” dan mengancam akan mencabut dana federal untuk New York jika ia terpilih.
“Setiap orang Yahudi yang memilih Zohran Mamdani adalah orang bodoh!!!” tulis Trump.
Menanggapi serangan itu, Mamdani mengatakan bahwa dirinya adalah “mimpi terburuk Donald Trump” dan berjanji akan melawan sang presiden “di setiap langkah.”
(Tribunnewsmaker.com/Talitha)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
| Pengakuan Thoriq yang Lecehkan Wanita Salat di Masjid Lampung, Jatuh Cinta karena Korban Istiqomah |
|
|---|
| Sosok Syifa Mahasiswi KKN UIN Walisongo Tewas Tenggelam di Kendal, Main Air Tiba-tiba Banjir Bandang |
|
|---|
| Viral Mahasiswa 3 Hari Kelaparan Ambil Infak Masjid Rp 30 Ribu, Tulis Pesan: Maaf Saya Pinjam Duit |
|
|---|
| Detik-detik Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Pertama Kali, Warga Curiga Ada Mau Menyengat Tajam |
|
|---|
| Sosok Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu, 28 Hari Tak Makan Apapun |
|
|---|