Breaking News:

Sosok

Sosok Supriyono Alias Botok, Kini Jadi Tersangka Buntut Aksi Pemblokiran Jalan Pantura Pati-Rembang

Supriyono alias Botok ditetapkan tersangka usai aksi blokir Jalan Pantura Pati–Rembang.

Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com | (KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO)
SOSOK VIRAL - Koordinator Lapangan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Supriyono alias Botok 
Ringkasan Berita:
  • Polisi menetapkan dua pentolan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) sebagai tersangka buntut aksi pemblokiran jalan di Jalur Pantura Pati-Rembang, Jumat (31/10/2025).
  • Keduanya adalah Supriyono alias Botok dan Teguh Istiyanto, yang disebut memimpin aksi massa di wilayah Widorokandang, Pati.
  • Botok merupakan pentolan dalam posko Aliansi Masyarakat Pati Bersatu.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Aksi pemblokiran Jalan Pantura Pati–Rembang berujung panjang hingga menetapkan Supriyono alias Botok sebagai tersangka.

Pria yang diduga mengoordinir massa ini kini harus berhadapan dengan proses hukum.

Kasus tersebut ikut menyita perhatian publik karena sempat membuat arus lalu lintas lumpuh total.

Baca juga: Langgar Etik, Sahroni, Nafa Urbach & Eko Patrio Kini Dihukum, Ini Sosok yang Terima Sanksi Terberat

Polisi menetapkan dua pentolan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) sebagai tersangka buntut aksi pemblokiran jalan di Jalur Pantura Pati-Rembang, Jumat (31/10/2025).

Keduanya adalah Supriyono alias Botok dan Teguh Istiyanto, yang disebut memimpin aksi massa di wilayah Widorokandang, Pati.

Penetapan ini dilakukan setelah polisi menilai tindakan mereka menghalangi jalan umum dan membahayakan keselamatan lalu lintas.

Kasus tersebut kini ditangani oleh Polda Jawa Tengah, dan kedua tersangka telah resmi ditahan.

Polisi Tetapkan Dua Tokoh AMPB Sebagai Tersangka

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto membenarkan bahwa dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Iya dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka," ujar Artanto, Sabtu (1/11/2025) malam.

Artanto menjelaskan, tindakan pemblokiran jalan Pantura yang merupakan jalan nasional termasuk dalam kategori tindak pidana karena membahayakan pengguna jalan dan mengganggu kelancaran lalu lintas.

"Masuk sebagai tindak pidana karena mengakibatkan kemacetan, membahayakan pengguna jalan, dan keselamatan lalu lintas," terangnya.

Ia menambahkan, penetapan tersangka bukan bentuk mencari-cari kesalahan, melainkan hasil dari penyelidikan berdasarkan bukti dan fakta di lapangan.

"Kami melihat tindakan itu (pemblokiran jalan) merupakan pelanggaran tindak pidana yang diatur KUHP," tuturnya.

SOSOK VIRAL - Koordinator Lapangan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Supriyono alias Botok
SOSOK VIRAL - Koordinator Lapangan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Supriyono alias Botok (TribunNewsmaker.com | (KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO))

Sosok Supriyono Alias Botok

Beredar viral video Bupati Pati, Sudewo disoraki warga saat mendatangi posko Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Jumat (8/8/2025) malam.

Kedatangan Sudewo dengan dijaga petugas kepolisian dan Satpol PP untuk mendengarkan langsung aspirasi warga.

Sudewo menyatakan kebijakan kenaikan pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen telah dibatalkan.

Namun, warga masih berkonsolidasi untuk menggelar demo pada 13 Agustus 2025.

Kericuhan antara Sudewo dengan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu tidak hanya terkait kenaikan pajak.

Sikap Sudewo dianggap arogan hingga menantang mendatangkan 50 ribu orang untuk mendemonya.

Permintaan tersebut akan dikabulkan Aliansi Masyarakat Pati yang telah membuat posko donasi di depan Kantor Bupati Pati.

Saat datang ke posko, Sudewo menegakan tak akan pergi umrah saat didemo.

Ia tetap berada di Pati karena akan memimpin upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.

Sudewo sempat merangkul koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu bernama Supriyono atau akrab disapa Botok.

Botok kemudian mengucapkan selamat bertemu lagi di tanggal 13 Agustus 2025.

Mendengar ucapan Botok, Sudewo mulai meninggalkan posko karena mendapat sorakan dari warga.

Botok merupakan tokoh dalam pergerakan ini setelah videonya bersitegang dengan Satpol PP viral di media sosial.

Botok mengaku sebagai pendukung Sudewo saat Pilkada 2024 lalu, namun setelah Sudewo terpilih banyak kebijakannya merugikan warga.

“Kami sepakat 13 Agustus lengserkan Bupati Sudewo. Bapak Sudewo mau mengundurkan diri secara kesatria atau dilengserkan rakyat Kabupaten Pati? Merdeka,” tuturnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Ia menegaskan ajakan melengserkan Sudewo bukan gerakan politik.

"Saya sendiri dulu pendukung Sudewo, bahkan desa saya nomor dua terbanyak (pemilih Sudewo) di Kecamatan Margorejo,” imbuhnya.

Botok tak memiliki masalah pribadi dengan Sudewo, namun sikap arogan Sudewo membuatnya mampu menggerakkan massa.

“Tapi teman-teman saya mohon saat demo yang tertib, jangan anarkis, jaga ketertiban. Kalau ada pendemo yang rusuh, tangkap, serahkan ke petugas keamanan. Kita kawal aspirasi ini dengan damai,” lanjutnya.

BUPATI PATI SUDEWO - Bupati Pati Sudewo saat memberikan keterangan pada wartawan. Dia menanggapi isu kembali merebaknya kasus Covid-19 pada Rabu (11/6/2025). Sudewo berencana akan menaikkan tarif PBB-P2 hingga 250 persen. Berikut adalah profil Sudewo.
BUPATI PATI SUDEWO - Bupati Pati Sudewo saat memberikan keterangan pada wartawan. Dia menanggapi isu kembali merebaknya kasus Covid-19 pada Rabu (11/6/2025). Sudewo berencana akan menaikkan tarif PBB-P2 hingga 250 persen. Berikut adalah profil Sudewo. (TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal)

Terpecah jadi 2 Kubu

Sudewo melakukan kesepakatan damai dengan sejumlah warga yang mengatasnamakan Gerakan Pati Bersatu (Gerpab) yang dikomandoi Cahya Basuki alias Yayak Gundul.

Serta Aliansi Santri Pati untuk Demokrasi (Aspirasi) yang dikoordinatori Sahal Mahfudh.

Dalam kesepakatan tersebut, kedua kelompok akan membatalkan demo pada 13 Agustus 2025 karena tuntutan pembatalan kenaikan pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan (PBB-P2) telah dipenuhi.

Kedua kelompok akan mengganti demo dengan acara tasyakuran dan istighosah.

Kesepakatan damai tersebut terjadi di sebuah restoran di Jalan Diponegoro, Jumat (8/8/2025).

Namun, sejumlah aktivis yang berada di posko donasi menyatakan Yayak Gundul bukan bagian dari kelompok mereka.

Bahkan, Yayak Gundul disebut sebagai sengkuni karena mengkhianati perjuangan warga Pati.

Perwakilan dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menegaskan demo 13 Agustus 2025 tetap digelar dengan tuntutan melengserkan Sudewo dari jabatan Bupati Pati.

Posko yang didirikan di depan Kantor Bupati Pati menerima donasi dari warga berupa makanan dan minuman untuk dibagikan ketika demo nanti.

Koordinator Penggalangan Donasi Aliansi, Teguh Istiyanto, menegaskan Yayak Gundul tidak pernah terlibat dalam penggalangan donasi serta rencana demo.

“Kemarin kami mengetahui bahwa Yayak Gundul dari Gerpab membatalkan aksi demo. Harap diketahui Aliansi kami tidak ada hubungannya dengan Yayak Gundul. Tidak pernah ada hubungan dengan kami. Kami pun tidak mau berhubungan dengan dia,” tukasnya.

Tindakan Yayak dianggap upaya penggebosan dan memecah belah warga Pati.

“Saya mohon, Pak Bupati, warga Pati jangan diadu domba, warga sudah bersatu, ingin Pati maju,” lanjutnya.

Teguh menambahkan Bupati Pati Sudewo akan didemo 50 ribu warga sesuai permintaannya.

“Kami tidak mengubah tuntutan. Yang kami persoalkan sejak awal memang bukan cuma PBB. Hanya saja, dalam pembentukan Aliansi, isu utama yang kami angkat memang PBB. Karena memang itulah yang menyatukan kami. Korbannya semua warga Pati, menyeluruh,” pungkasnya.

(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto)(Kompas.com)(TribunNews)

Tags:
BotoktersangkaPemblokiran JalanPatiRembang
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved