Berita Viral
Suku Anak Dalam Jambi Ngaku Diminta Rawat Balita yang Dijual Rp80 Juta, Ada Suratnya, Nama Diganti
Suku anak dalam Jambi ngaku diminta rawat balita yang dijual Rp80 juta, ada suratnya, nama korban diganti.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
“Yang perlu diusut bukan hanya siapa yang terlibat, tetapi siapa yang memanfaatkan Orang Rimba dan menciptakan kondisi yang membuat mereka terjebak dalam situasi ini,” ujar Robert Aritonang penuh penekanan.
Ia berharap peristiwa memilukan ini menjadi momentum untuk melihat secara lebih utuh problematika sosial yang dihadapi oleh Orang Rimba, bukan sekadar menghukum individu.
“Bisa dilakukan dengan memperluas akses terhadap pendidikan, layanan dasar, dan pengakuan hak atas wilayah hidup,” tutupnya, menyerukan perubahan sistemik agar tragedi serupa tidak kembali terulang di masa mendatang.
Baca juga: Cara Licik Nadia Hutri Penculik Anak di Makassar, Palsukan Identitas Bilqis, Petugas Bandara Tertipu
Polisi Sempat Negosiasi Alot dengan SAD
Proses evakuasi BQ ternyata jauh lebih rumit daripada penangkapan para pelaku.
Untuk mendapatkan kembali BQ,Tim Opsnal Satreskrim Polres Kerinci bersama Tim Resmob Polda Jambi dan Tim Satreskrim Polrestabes Makassar, harus bernegosiasi selama dua malam penuh dengan para tetua adat SAD.
Negosiasi itu berlangsung sejak Jumat (7/11/2025) hingga Sabtu malam di wilayah pedalaman yang hanya bisa ditempuh lewat perjalanan darat belasan jam.
“Dari Merangin masuk lagi ke daerah kampung dalam (SAD) untuk koordinasi dengan kepala-kepala suku adatnya di situ agar anak itu diserahkan kembali,” kata Kasubnit II Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar, Ipda Supriadi Gaffar, Senin (10/11/2025), dilansir dari Kompas.com.
Menurut Supriadi, negosiasi sempat berjalan sangat alot.
Polisi bahkan harus memohon dengan penuh kesabaran agar warga SAD bersedia menyerahkan Bilqis.
“Kami memohon karena kami datang dengan hati nurani. Kalau anak itu tidak pulang, kami juga tidak akan pulang. Kami bujuk terus, mereka bertahan, karena sudah menganggap anak itu sebagai milik mereka sendiri,” ujarnya.
Saat akhirnya BQ diserahkan, suasana berubah menjadi haru.
Warga SAD menangis, sementara BQ sempat meronta karena sudah begitu dekat dengan orang-orang yang merawatnya.
“Iya, betul, orang di sana menangis. BQ sempat meronta karena menganggap itu bapaknya, saking dekatnya mereka,” kata Supriadi.
Terungkap BQ sempat diganti nama saat dijual. Dia dikenalkan dengan nama Kiky saat dijual.
Sebelumnya, Tim Opsnal Satreskrim Polres Kerinci mendapat informasi dari Tim Satreskrim Polrestabes Makassar, bahwa pelaku penculikan atas nama Adefrianto Syahputra S dan Mery Ana berada di Kota Sungai Penuh.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/Polisi-beber-isi-negosiasi-dengan-Suku-Anak-Dalam-saat-menjemput-Bilqis.jpg)