Berita Viral
Pengakuan Dea Sister Hong Lombok, Dibully, Belajar Make Up di Sosmed, Bantah Salat Bermukena: Fitnah
Inilah pengakuan Dea Sister Hong Lombok, korban bully, belajar make up di sosmed, bantah salat pakai mukena.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Ringkasan Berita:
- Dea alias Deni Sister Hong Lombok akhirnya muncul dan memberikan klarifikasi.
- Dea membantah melakukan penistaan agama, salat pakai mukena seperti yang dituduhkan.
- Ia juga mengaku sebagai korban bully.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dea alias Deni Sister Hong Lombok akhirnya muncul dan memberikan klarifikasi setelah namanya ramai dibicarakan.
Dalam keterangannya, ia menegaskan bahwa dirinya pernah menjadi korban bully ketika masih duduk di bangku SD.
Deni juga dengan tegas membantah isu yang menyebut dirinya pernah melakukan salat di masjid menggunakan mukena.
Nama Dea Lipa kini memang tengah menjadi bahan perbincangan publik di berbagai platform media sosial.
Dea Lipa dikenal sebagai seorang make up artist (MUA) asal Lombok yang cukup populer di lingkungannya.
Ia mendadak viral setelah akun Facebook bernama Diana_Arkayanti mengunggah informasi mengenai identitas aslinya.
Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa Dea Lipa sebenarnya adalah seorang pria.
Identitas asli yang diungkap menyebut bahwa namanya adalah Deni, warga Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah.
Baca juga: Video Dea MUA saat Sedang Merias Pelanggan, Kini Viral Dijuluki Sister Hong, Diduga Aslinya Pria
Nama julukan Sister Hong yang menempel padanya merujuk pada sosok pria bermarga Jiao atau dikenal sebagai Sister Hong di dunia maya di Tiongkok.
Sosok tersebut menggemparkan publik China karena menyamar sebagai wanita dan terlibat hubungan seksual dengan lebih dari 1.000 pria.
Pria tersebut bahkan ditangkap polisi Nanjing, Provinsi Jiangsu, pada 5 Juli 2025 karena menyebarkan konten seksual.
Setelah berbagai rumor bermunculan, Deni Sister Hong Lombok pun memutuskan untuk memberikan klarifikasi secara langsung.
Saat muncul di publik, ia mengaku sebagai penyintas disabilitas akibat kondisi yang dialaminya sejak kecil.
"Dengan keterbatasan pendengaran setelah saya mengalami kecelakaan di usia 10 tahun," katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa dirinya beragama Islam dan tumbuh dalam keluarga yang menjalani kehidupan sederhana.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/Sister-hong-lombok-saat-jadi-pria-tulen.jpg)