Breaking News:

Sosok

Sosok Kepsek SMP di Gowa Korupsi Dana BOS Rp1,3 M, Bikin Anggaran Fiktif, Terancam 20 Tahun Penjara

Inilah sosok kepala sekolah SMP di Gowa yang korupsi dana BOS Rp1,3 Miliar, bikin anggaran fiktif, terancam 20 tahun penjara.

KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.
SOSOK KEPSEK KORUPSI - SH, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan digelandang atas kasus korupsi dana BOS Rp 1,3 Miliar. Selasa, (18/11/2025). 

Adapun nilai total belanja fiktif dari berbagai item itu mencapai Rp923 juta.

Selain itu, HS juga merekayasa anggaran untuk pengadaan soal ulangan harian mencapai Rp451 juta, Rp102 juta, dan Rp125 ribu.

Dalam melancarkan aksinya itu, HS memakai perusahaan pribadinya untuk pengadaan barang dan jasa dengan nilai barang sangat tinggi.

"Modusnya berupa pengeluaran anggaran fiktif, markup, dan juga kepentingan bisnis."

"Di mana SH menggunakan perusahaan pribadinya untuk pengadaan barang dan jasa. Nilai barang sangat tinggi dibanding harga normal," ungkap Faisah, melansir Kompas.com.

Agar tak dicurigai, HS mengganti nama toko setiap tahun, akan tetapi tetap perusahaan miliknya yang dipakai.

Baca juga: Kondisi Para Siswa SMAN 1 Cimarga yang Mogok Sekolah Setelah Kepala Sekolah Dinonaktifkan Gubernur

SOSOK KEPSEK KORUPSI - SH, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan digelandang atas kasus korupsi dana BOS Rp 1,3 Miliar. Selasa, (18/11/2025).
SOSOK KEPSEK KORUPSI - SH, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan digelandang atas kasus korupsi dana BOS Rp 1,3 Miliar. Selasa, (18/11/2025). (KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.)

"Tetapi tetap perusahaan miliknya yang dia pakai. Ini merupakan konflik kepentingan karena membiayai dana BOS melalui perusahaan sendiri," bebernya.

Secara akumulatif, total kerugian negara akibat korupsi ini ditaksir mencapai Rp1,37 miliar dari total penyerapan dana BOS sekira Rp7 miliar selama tujuh tahun.

Menurut Faisah, kasus ini terbongkar setelah adanya laporan pengaduan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Elpace.

Dari situ, Kejari Gowa melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk mendatangi sejumlah toko yang disebutkan dalam laporan pertanggungjawaban HS.

"Kami mendatangi toko ATK, pihak toko mengatakan sejak masa Covid-19 tidak pernah lagi SMPN 1 Pallangga belanja di tempat mereka. Itu menjadi dasar awal penyelidikan,” terangnya.

Tim penyidik lantas mengumpulkan berbagai keterangan hingga ditemukan awal kerugian Rp1,4 miliar.

Setelah proses klarifikasi dengan penyedia, guru, dan kepala sekolah, sebagian pertanggungjawaban dinyatakan valid. Sehingga nilai kerugian disesuaikan menjadi Rp1,37 miliar.

Dalam kasus ini, Kejari Gowa telah memeriksa sekira 58 saksi terdiri dari guru, penyedia jasa, pihak ketiga, hingga Dinas Pendidikan.

"Yang kami tetapkan sebagai tersangka hanya satu orang, yakni kepala sekolah, karena dalam proses penggunaan dana BOS ini dia sendiri mengelolanya," tandasnya.

HS kini ditahan di Rutan Kelas 1A Makassar. Ia dijerat Pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman 15 hingga 20 tahun penjara.

(Tribunnewsmaker.com/ Tribunnews)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/2
Tags:
kepala sekolahSMPGowapenjara
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved