Kisah Sugiarto, si Tukang Berantem yang Kini Sukses Punya Brand Sepatu hingga Dijual ke AS
Inilah kisah Sugiarto mantan tukang berantem yang kini sukses punya brand sepatu sendiri hingga dijual ek Amerika Serikat.
Editor: Desi Kris
Kebiasaan berkelahinya terus berlangsung hingga kuliah.
Ia bahkan sempat dipenjara karena berkelahi.
Menjelang lulus perguruan tinggi, ia bertekad untuk berubah.
Ia tak ingin lagi berkelahi dan merepotkan orangtua.
Konsultan

Selepas kuliah, ia bekerja sebagai konsultan di bidang kehutanan dan pertanian di Jawa Timur.
Menjelang tahun 2010, ia mulai galau karena ingin masuk kelompok pecinta alam, Wanadri, di Bandung.
“Saya suka naik gunung, saya suka alam. Makanya tahun 2010 memutuskan untuk pindah ke Bandung ikut (daftar) Wanadri,” imbuh dia.
Selama di Bandung, Sugiarto masih mengerjakan beberapa proyek konsultan hingga akhirnya ia dan seorang temannya memutuskan bisnis sepatu kelas premium.
Ia menilai, sepatu merupakan bisnis fashion yang paling unik.
Karena meski dipakai di kaki, harganya bisa sangat tinggi bahkan tidak masuk akal.
Namun dalam sekejap bisninya merugi hingga Rp 300 juta dari modal Rp 400 juta yang dikeluarkan.
Kerugian terjadi karena sebagai pemain baru ia sulit bersaing memasarkan produknya.
Sedangkan, sepatu yang ia produksi sudah telanjur banyak.
Saat ia bangkrut, beberapa teman memandangkan sebelah mata.