Sandiaga Uno Minta Ari Askhara Jangan di-Bully dan Dihancurkan, KPK hingga ICW Tanggapi Kasusnya
Tanggapan Sandiaga Uno terkait kasus penyelundupan yang seret nama Ari Askhara. Minta sang dirut jangan di-bully dan dihancurkan.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sandiaga Uno memberikan tanggapan terkait kasus penyelundupan motor Harley Davidson yang menyeret nama Ari Askhara.
Kasus tersebut kini memang tengah menjadi perbincangan hangat.
Sosok Ari Askhara pun menjadi sorotan publik.
Ari Askhara yang merupakan Direktur Utama nonaktif PT Garuda Indonesia ini dipecat oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Ari Askhara dicopot dari jabatannya setelah diduga terlibat dalam penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Dipecatnya Ari Askhara ini mengundang berbagai reaksi publik.

Namun yang mengejutkan justru reaksi para awak kabin PT Garuda Indonesia.
Mereka menyambutnya dengan bahagia.
Tak hanya itu, mereka juga memberikan karangan bunga kepada Erick Thohir sebagai ucapan terima kasih.
Sandiaga Uno pun memberikan tanggapannya mengenai kasus tersebut.
1. Tanggapan Sandiaga Uno

Pengusaha yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno memberi tanggapan atas kasus penyelundupan Harley Davidson yang melibatkan Ari Askhara.
Sandi meminta publik menilai kasus Ari Askhara secara proporsional karena banyak kasus serupa yang terjadi.
"Saya ucapkan dukungan saya kepada pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir,-Red) dan melihat kasus ini, jangan betul-betul dihancurkan dia (Ari Ashkara), dirundung (bully) habis-habisan, tapi dijadikan contoh agar kejadian tidak terulang lagi," kata Sandi di Hotel Crowne Jakarta, Minggu (8/12/2019), seperti dikutip dari Kompas.com yang mengutip Antara.
Terkait sosok Ari Askhara, Sandi mengaku mengetahui kiprah Ari.
• Intip Potret Rumah Ari Askhara, Mewah dengan Corak Khas Bali, Pilih Menginap di Hotel Saat Pulang
• 8 Masalah Garuda Indonesia di Bawah Ari Askhara, Kasus Penyelundupan hingga Seteru dengan YouTuber
• Termasuk Ari Askhara, 3 Dirut Garuda Indonesia Dicopot dari Jabatan, Kasus Suap hingga Pembunuhan