UPDATE Kasus Novel Baswedan, Jokowi Ungkap Ada Temuan Baru & Sudah Menuju Kesimpulan
Jokowi memberikan penegasan dalam kasus penyiraman air panas Novel Baswedan, ungkap ada temuan baru & sudah menuju kesimpulan.
Editor: Desi Kris
Menurutnya, Corneal Opacity merupakan warna keputihan yang terdapat pada kornea yang menyebabkan gangguan pada media refrakta (penglihatan).
"Mata itu memiliki media refrakta, dan non refrakta. Jika ada masalah di media refrakta, maka visus (tajam penglihatan) akan menurun," ujar dokter yang bekerja di Puskesmas Patuk 1," Kabupaten Gunungkidul ini.
Selain itu, warna putih tersebut terbagi menjadi tiga macam, yakni nebula yang sulit dilihat, makula yang sudah mulai nampak dan batasnya tegas, dan leukoma yang dari jauh sudah terlihat warna putihnya.
Dari macamnya, Belva mengategorikan warna putih yang ada pada kornea Novel termasuk jenis leukoma.
Mengenai cairan asam yang disiramkan ke bagian wajah Novel, Belva menjelaskan, cairan yang bersifat asam maupun basa berpotensi merusak kornea.
• Sebut Kasus Novel Baswedan Rekayasa, Ini 4 Kontroversi Dewi Tanjung, Pernah Laporkan Amien Rais
• Profil Dewi Tanjung, Politikus yang Laporkan Novel Baswedan & Tuding Rekayasa, Pernah Main Sinetron!
• Tanggapan Dewi Tanjung Dilaporkan Balik Novel Baswedan, Bersyukur: Segala Sesuatu Ada Resikonya
Untuk cairan asam, dapat menyebabkan nekrosis (kematian jaringan) dan penggumpalan massa yang mencegah cairan asam tersebut tembus ke kornea.
Sementara jika cairan basa, dapat mengakibatkan adanya reaksi saponifikasi, sehingga kornea mata mengalami likuefaksi (meleleh) dan masuk ke bola mata.
Dampak Air Keras pada Wajah Novel
Lalu, saat tersiram air keras, warganet mempertanyakan mengenai mengapa kerusakan hanya terjadi pada mata sebelah kiri Novel?
Belva menyampaikan, terlambatnya refleks berkedip yang dilakukan Novel, sehingga masuknya air keras lebih cepat ke mata.
"Sebenarnya mata itu kan jika ada benda yang masuk, akan ada refleks berkedip ya.
Namun, saat suatu kejadian terjadi secara tiba-tiba dan tidak diduga, kadang refleks berkedipnya terlambat," ujar Belva.
Hal inilah yang menyebabkan cairan yang disiramkan ke wajah Novel masuk terlebih dulu, daripada dia gerak melindungi diri dengan cara berkedip.
"Untuk mata kanan dan kirinya, bisa jadi saat penyiraman memang lebih mengarah ke kiri, dan derajat kerusakannya lebih parah yang sebelah kiri. Maka jaringan kornea kiri tidak bisa memperbaiki diri," ujar Belva.
Adapun derajat keparahannya dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni pH zat kimia, kepekatan zatnya, lamanya waktu saat kejadian hingga dilakukan tindakan penyelamatan, dan jumlah cairannya.
Tak hanya itu, Belva mengatakan bahwa tindakan pertolongan pertama jika terkena air keras, yakni langsung mencari air mengalir untuk meminimalisir luka pada kulit.
Setelah dibasuh menggunakan air, ia menyarankan agar pasien langsung dibawa ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis mata.
• Tanggapan Dewi Tanjung Dilaporkan Balik Novel Baswedan, Bersyukur: Segala Sesuatu Ada Resikonya
• Heboh Tudingan Dewi Tanjung Soal Kasus Novel Baswedan Rekayasa, Alissa Wahid: Baiknya Menahan Diri
Di sisi lain, terkait kulit wajah Novel yang sembuh dari efek air keras, sementara kornea Novel tetap terluka, Belva menjelaskan bahwa hal ini dikarenakan kornea tidak memiliki pembuluh darah.
"Karena kulit kaya akan vaskularisasi (pembuluh darah), sedangkan kornea tidak.
Kornea tidak punya pembuluh darah, dia dapat nutrisi dari endotel saja," ujar Belva.
Atas penjelasan yang ia tulis dalam twitnya, Belva mengungkapkan jika beberapa penjelasan bersumber dari situs kesehatan, seperti ncbi.nlm.nih.gov, springer.com, dan journals.lww.com.
