Polemik Normalisasi Ciliwung, Sujiwo Tejo Beri Tanggapan & Soroti Soal Kritik yang Bersifat Dendam
Budayawan Sujiwo Tejo memberikan pandangannya soal polemik normalisasi Sungai Ciliwung yang digarap Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Adapun 600 meter sudah dikerjakan.
Sementara sisanya masih menunggu kesepakatan antara pemerintah dengan masyarakat terdampak.
Kata Basuki, Anies Baswedan sudah menjalin diskusi dengan warga sekitar.

Atas hal tersebut, ia berharap proses pengerjaan normalisasi kali bisa ditangani dengan baik.
Mengingat, Basuki menilai lebar kali Ciliwung yang melintas di Jakarta sudah makin menyempit.
Hal itu terjadi karena banyak rumah warga yang berdiri bukan lagi di bantaran sungai, melainkan palungnya.
Anies diharapkan bisa memberikan imbauan persuasif kepada warga tersebut untuk mau dipindahkan agar kali Ciliwung bisa dilebarkan lagi.
Jika tidak dilakukan, maka kejadian serupa seperti bencana hari ini akan terus berulang di masa depan.
"Kendala normalisasi pasti harus ada, karena lebarnya sudah sempit, lebarnya berkurang.
Kalau lihat sekarang itu rumah berdiri bukan di bantaran, tapi di palung sungai. Ini bukan hal yang mudah.
Ini keahlian beliau (Anies) untuk persuasif.
Tanpa itu, pasti akan menghadapi kejadian berulang seperti in," ungkap Basuki.
• Sujiwo Tejo Mengimbau Megawati untuk Minta Maaf pada Emil Salim, Arteria Dahlan Beri Tanggapan Ini
Sementara itu, Sujiwo Tejo melalui akun Twitternya sedikit bersuara soal program normalisasi Sungai Ciliwung ini.
Menurut Sujiwo Tejo, normalisasi Sungai Ciliwung penting.
Namun di sisi lain Sujiwo Tejo justru menyoroti hal lainnya.