Polemik Normalisasi Ciliwung, Sujiwo Tejo Beri Tanggapan & Soroti Soal Kritik yang Bersifat Dendam
Budayawan Sujiwo Tejo memberikan pandangannya soal polemik normalisasi Sungai Ciliwung yang digarap Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Di saat banjir mengepung Jakarta, Sujiwo Tejo menyinggung soal normalisasi kritik.
Menurutnya, kritik dilatari pelampiasan dendam adalah kritik yang tidak normal.
Belum diketahui secara pasti cuitan Sujiwo Tejo tersebut ditujukkan kepada siapa.
Namun yang pasti, kicauan Sujiwo Tejo itu sontak menuai perhatian pengguna Twitter.
"Normalisasi Ciliwung penting, tp normalisasi kritik juga penting.
Kritik hendaknya dinormalkan untuk pembaikan hidup bersama.
Kritik yg cuma pelampiasan dendam, yg keras terhadap kesalahan kubu lain tp mingkem atas kesalahan kubu sendiri, adalah kritik yang tidak normal," begitu tulis Sujiwo Tejo, Kamis ( 2/1/2020).

Anies Baswedan tanggapi Menteri PUPR soal normalisasi Sungai Ciliwung
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, angkat suara soal pernyataan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono soal normalisasi Sungai Ciliwung.
Anies Baswedan seoalah disindir ihwal normalisasi Sungai Ciliwung yang tak terpenuhi sepanjang 33 kilometer.
"Mohon maaf pak Menteri, saya harus berpandangan karena tadi bapak menyampaikan selama air dibiarkan dari kawasan selatan masuk ke Jakarta dan tidak ada pengendalian dari selatan," ucap Anies, di area Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2020).
"Maka apapun yang kami kerjakan di kawasan pesisir termasuk di Jakarta, tidak akan bisa mengendalikan airnya," sambungnya.
• Hotman Paris Bandingkan Cara Anies Baswedan & Walkot Hendrar Prihadi dalam Atasi Banjir: Oh Andaikan
Anies mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyaksikan kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Maret 2019.
"Kami sudah menyaksikan bulan Maret yang lalu di kawasan Kampung Melayu sudah dilakukan normalisasi, itu pun mengalami banjir ekstrem," ucapnya.
Saat ini, pihak PUPR sedang membangun dua bendungan di Ciawi dan Sukamahi.