Breaking News:

Ramai Soal Natuna, Mahfud MD Tolak Jalur Diplomasi & Sebut Tak Akan Perang Lawan Cina, Ini Alasannya

Mahfud MD menanggapi soal insiden kapal-kapal asal Tiongkok yang masuk wilayah perairan Natuna Utara. Sebut tak akan perang lawan Cina.

Tribunnews.com/Gita Irawan
Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamaman Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Jumat (3/1/2020). 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi soal insiden kapal-kapal asal Tiongkok yang masuk wilayah perairan Natuna Utara.

Tak hanya kapal-kapal nelayan, kapal penjaga pantai atau coast guard negara itu juga terang-terangan masuk dan mengawal penangkapan ikan secara ilegal.

Bahkan pemerintahan Beijing mengklaim kalau kapal nelayan dan coast guard tidak melanggar kedaulatan Indonesia.

Mengenai hal itu, Mahfud MD mengatakan bahwa Indonesia tidak akan berperang melawan Cina.

Soal Kapal Asing Masuk Perairan Natuna, Susi Pudjiastuti: Negara Tak Boleh Lindungi Pencurian Ikan

Selain itu, Mahfud MD juga menegaskan tak ada negoisasi dengan kapal-kapal ikan dan kapal coast guard Cina di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.

Hal itu lantaran wilayah Natuna Utara merupakan wilayah Indonesia.

Sehingga sudah pasti kapal-kapal ikan Cina yang harus keluar dari wilayah perairan Natuna.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD saat menghadiri Dies Natalis Universitas Brawijaya ke-57, Minggu (5/1/2020).(KOMPAS.COM/ANDI HARTIK)
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD saat menghadiri Dies Natalis Universitas Brawijaya ke-57, Minggu (5/1/2020).(KOMPAS.COM/ANDI HARTIK)

Mahfud MD menegaskan tak akan berperang, namun mempertahankan kedaulatan.

Ia juga membeberkan alasan kenapa tidak melakukan negoisasi.

Menurutnya, jika melakukan negoisasi, itu sama saja mengakui milik bersama.

"Tidak berperang kita. Kita mempertahankan kedaulatan. Tugas Kemenko Polhukam mengamankan itu."

"Jadi tidak ada perang, tetapi tidak ada nego."

"Karena kalau menego berarti kita mengakui itu milik bersama," ucap Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (6/1/2020).

Meski demikian, Mahfud MD menyebut peristiwa ini tak akan mengganggu perekonomian dan kebudayaan antar-kedua negara.

"Oleh sebab itu, urusan hubungan dagang, perekonomian, hubungan kebudayaan, hubungan apa pun dilanjutkan seperti biasa," tambahnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Tags:
Mahfud MDCinaNatunakapal
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved