Alasan Prabowo Tak Galak ke China Diungkap Fadli Zon di Mata Najwa, Sebut Menhan Bersikap Wajar
Fadli Zon menyebut jika sikap Prabowo tanggapi santai soal China masuk ke Laut Natuna adalah wajar.
Editor: Desi Kris
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pernyataan Prabowo Subianto mengenai Natuna hingga kini masih menjadi sorotan.
Hal itu pun menjadi pembahasan di Mata Najwa pada Rabu 8 Januari 2020 dengan tema 'Ada China di Natuna'.
Di acara tersebut Fadli Zon pun mengutarakan pendapatnya mengenai statment Prabowo Subianto.
Menariknya, statment Prabowo Subianto saat Debat Capres 2019 dibandingkan dengan saat ia menjadi Menteri Pertahanan.
• Komentari Statment Prabowo Soal Natuna, Jawaban Fadli Zon Buat Kepala Bakamla Tertawa
Saat itu, kata-kata Prabowo di Debat ditampilkan oleh Najwa Shihab.
Termasuk ucapan dirinya yang akan tegas menindaklanjuti jika kedaulatan RI diganggu asing.

Lantas, kenapa Prabowo Subianto kini tiba-tiba tak garang lagi?
Hal itu membuat Najwa shihab penasaran.
Melihat hal tersebut, mantan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon memberikan pendapatnya.
Pernyataan Prabowo itu dinilai tak berapi-api seperti dulu saat ia berkampanye.
Dilansir melalui Tribun Wow video Facebook Trans7, Najwa Shihab menanyakan Fadli Zon soal kesiapan Prabowo soal Natuna.
Najwa kemudian mengulas beberapa pernyataan Prabowo sebelum menjadi Menhan.
Pada kumpulan pernyataan tersebut, nampak Prabowo begitu berapi-api membicarakan pertahanan dan kekuatan Indonesia.
Berikut adalah beberapa pernyataan Prabowo sebagaimana dikutip dari acara 'Mata Najwa' yang bertajuk Ada China di Natuna, Rabu (8/1/2020).
"Pak! Diplomasi kalau hanya senyum-senyum menjadi nice guy ya begitu-gitu saja Pak," kata Prabowo saat Debat Capres 2019, Jakarta 30 Maret 2019.
• Sebut China Negara Sahabat, Prabowo Diminta Susi Bisa Bedakan Pencurian Ikan dengan Persahabatan
"Kalau ada armada asing masuk ke laut kita, apa yang bisa kita buat?" ujar Prabowo.
Kemudian Najwa membandingkannya dengan pernyataan Prabowo setelah menjadi Menhan.
"Ya saya kira bisa diselesaikan dengan baik, bagaimanapun China negara sahabat," kata Prabowo menanggapi masuknya kapal nelayan dan penjaga pantai milik China ke perairan Natuna.
"Kita cool saja, kita santai," ujar Prabowo.
Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon mengatakan apa yang dilakukan oleh Prabowo merupakan hal yang wajar.
Menurutnya Prabowo berpikir secara logis dalam menghadapi konflik di Natuna.
"Pak Prabowo itu being realistic (realis)," kata Fadli Zon.
Fadli Zon lanjut membahas masalah militer yang baru ditemukan oleh Prabowo.
"Jawaban saya gampang sekali, jadi selama ini ke mana saja," ujarnya.
"Setelah Pak Prabowo lihat kenyataannya memang kekuatan kita sangat lemah sekali di sana," lanjut Fadli Zon.
Ia mengatakan justru pada saat Prabowo menjadi Menhan, Indonesia baru serius memerhatikan kekuatan pertahanannya.
"Jadi kita wasting (membuang) berapa tahun untuk memperkuat armada kita di perbatasan, dan baru sekarang kita serius di bawah kepemimpinan Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan," tegas Fadli Zon.
Sudah Pasti Kita Kalah
Fadli Zon mengatakan apa yang dilakukan oleh Prabowo berdasarkan asumsi perbandingan kekuatan militer Indonesia dan China.
Ia menjelaskan apabila menghadapi China secara frontal, Indonesia dapat dipastikan kalah.
"Sekarang pertanyaannya, kalau kita konfrontasi dengan China secara fisik, sudah pasti kita kalah," terang Fadli Zon.
"Kita harus realistis," katanya.
Fadli Zon membenarkan apa yang dilakukan oleh Prabowo.
Menurutnya Prabowo telah membongkar kelemahan pertahanan di Indonesia.
Kemudian baru di era ini, pertahanan Indonesia dibenahi secara serius oleh Prabowo.
"Selama ini menurut saya mungkin kita belum (mengerahkan armada dan memperkuat persenjataan)," jelas Fadli Zon.
"Baru ketika ada masalah, kekuatan kita terlihat, bahwa kita tidak mempunyai kekuatan yang memadai, dan ini yang harus sekarang diperkuat," tandasnya.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
Prabowo Yakin Masalah di Natuna Bisa Selesai Baik-baik
Masuknya kapal nelayan asal China secara ilegal ke perairan Natuna berkibat tegangnya hubungan negeri tirai bambu tersebut dengan Indonesia.
Tak berhenti di situ, belum lama terjadi kapal penjaga pantai atau coast guard milik China juga masuk ke wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) China.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (4/1/2020), insiden tersebut menuai banyak kontroversi dan reaksi dari berbagai pihak, salah satunya berasal dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meyakini permasalahan kapal asal China yang masuk ke perairan Natuna secara ilegal dapat diselesaikan dengan damai (YouTube tvOneNews)
Prabowo meyakini melalui negosiasi dan perundingan dengan China, mereka dapat menemukan suatu solusi yang baik.
"Kita tentunya, kita masing-masing punya sikap, kita harus mencari suatu solusi yang baik di ujungnya saya kira kita bisa dapat solusi yang baik," ujarnya.
Tidak nampak keinginan dari Prabowo untuk menyelesaikan masalah perairan Natuna dengan cara kekerasan.
Prabowo berdalih posisi China yang saat ini merupakan negara sahabat Indonesia adalah alasan dirinya yakin permasalahan masuknya kapal nelayan dan penjaga pantai ke perairan Natuna dapat diselesaikan secara baik-baik.
"Saya kira kita harus selesaikan dengan baik, bagaimanapun China adalah negara sahabat," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan pernyataan dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi soal pelanggaran yang telah dilakukan oleh China.
Retno mengatakan bahwa masuknya kapal nelayan dan penjaga pantai secara ilegal ke wilayah ZEE perairan Natuna merupakan sebuah bentuk pelanggaran dari hukum Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut atau biasa dikenal dengan nama UNCLOS 1982.
Ia menuntut China untuk mematuhi UNCLOS 1982, karena China adalah negara yang turut menyetujui berlakunya UNCLOS 1982. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribun Timur dengan judul Mata Najwa Semalam Seru, Diungkap Fadli Zon Ternyata Ini Alasan Prabowo Tak Galak ke China di Natuna