Wabah Corona, Mahasiswa Indonesia di China Mulai Kesulitan Makanan, Banyak Toko Tutup, Ini Videonya
Inilah kondisi mahasiswa Indonesia yang berada di Kota Huangshi, Provinsi Hubei, China. Mulai kesulitan makanan!
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Irsan Yamananda
Pasalnya, libur akhir semester mereka juga diperpanjang sampai waktu yang belum ditentukan.
"Kalau dievakuasi sampai saat ini kita juga gak tahu bagaimana ke depannya, tapi kebetulan pemerintah China sendiri memutuskan untuk memperpanjang akhir semester tahun ini," kata Central China Normal University (CCNU) Wuhan Eva Taibe (37) saat dikonfirmasi lewat telepon Kamis (30/1/2020).
Kata Eva, saat virus corona menyebar kebetulan studi di Kota Wuhan tengah jalani libur akhir semester.
Libur akhir semester itu sudah dimulai sejak 13 Januari lalu.
Seharusnya kata Eva libur akhir semester berlangsung sampai 12 Februari.
Namun karena penyebaran virus corona pemerintah Cina perpanjang masa libur sampai waktu yang tidak ditentukan.
"Kita belum dikasih kejelasan sampai kapan libur kuliah, tapi pihak kampus mengatakan informasi lebih lanjut akan diumumkan 12 Februari mendatang, mungkin lihat situasi di Kota Wuhan sendiri," kata Eva.
Sampai saat ini kata Eva pihak kampus juga telah memperketat lingkungan kampus sejak 23 Januari 2020.
Tidak sembarang warga bisa masuk ke dalam kampus.
Selain itu mahasiswa yang teridentifikasi sakit juga tidak boleh berobat ke luar lingkungan kampus.
"Kami kalau sakit jadi dirujuk ke Rumah Sakit kampus, karena sangat bahaya sekali ya kalau ke Rumah Sakit luar kampus melihat situasi penyebaran virus yang semakin masif," kata Eva.
Diberitakan sebelumnya pemerintah Indonesia berencana memulangkan WNI yang masih berada di Kota Wuhan.
Rencana pemerintah disambut baik oleh mahasiswa Indonesia di kota tersebut.
Namun sampai saat ini mereka belum mendapatkan kepastian tanggal dan teknis kepulangan. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Presiden Instruksikan Segera Evakuasi WNI di Wuhan dan Provinsi Hubei