Guru SMP 1 Turi Jadi Tersangka atas Insiden Susur Sungai, Ayah Korban Sangat Setuju: Terlalu Gegabah
Ayah siswa korban tenggelam saat susur sungai, kegiatan pramuka SMPN 1 Turi sangat setuju guru jadi tersangka karena gegabah.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
"Ya sudah sering ikut, kadang pulang sudah basah," ucap Mulyadi dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One, pada Minggu (23/2/2020).
Sementara untuk berkegiatan di sungai, Mulyadi mengatakan sang putri sudah dua sampai tiga kali melakukan hal tersebut.
"Mungkin dua atau tiga kali," ucap Mulyadi.
"Enggak mesti, kadang cuma diguyur air atau apa," imbuhnya.
Mulyadi kemudian menerangkan, Sempot merupakan sungai yang besar dan dalam.
"Itu sungai besar kok, tapi saya enggak jelas anak saya di sungai sebelah mananya," ucap Mulyadi.
Saat ditanya tanggapannya mengenai IYA yang kini menjadi tersangka, Mulyadi mengaku sangat setuju dengan tindakan polisi.
Ia menerangkan orangtua siswa yang lain juga sependapat dengannya.
"Setuju, dan yang menuntut bukan hanya saya," kata Mulyadi.
Mulyadi kemudian mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak yang bertanggung jawab atas kegiatan susur sungai itu.
"Ini anak orang untuk dipermainkan," ucap Mulyadi.
"Ya terlalu gegabah," imbuhnya.
SIMAK VIDEONYA:
2 Siswa SMPN 1 Turi saat Susur Sungai Lakukan Aksi Heroik
Kejadian nahas menimpa sejumlah siswa SMP Negeri 1 Turi, Sleman Yogyakarta, ketika melakukan kegiatan susur sungai pada Jumat (21/2/2020).
Pasalnya para siswa yang mengikuti kegiatan tersebut terseret arus sungai dan beberapa dikabarkan meninggal dunia.