Guru SMP 1 Turi Jadi Tersangka atas Insiden Susur Sungai, Ayah Korban Sangat Setuju: Terlalu Gegabah
Ayah siswa korban tenggelam saat susur sungai, kegiatan pramuka SMPN 1 Turi sangat setuju guru jadi tersangka karena gegabah.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Gunakan Akar Pohon untuk Menolong
Bakir mengungkapkan saat banjir datang, kebetulan ia sudah berada di atas bibir sungai bersama temannya, Danu Wahyu.
Ia mengaku tidak mengetahui pasti berapa siswa yang hanyut terbawa arus.
Namun ia mengatakan temannya semapat menolong peserta yang tenggelam.
"Kalau yang hanyut saya tidak tahu, tapi ada yang tenggelam sempat ditolong teman saya (Danu)," bebernya.
Mengetahui kejadian itu, Bakir pun lantas berteriak agar teman-temannya tetap berpegangan yang erat pada sebuah kayu.

Selain itu, ia juga meminta teman-temannya tidak panik.
"Yang di tengah itu panik, terus saya teriak agar jangan panik. Kalau panik kan makin susah," ungkapnya.
Bakir yang berada di atas serentak berusaha membantu teman-temanya.
Ia mencari benda yang ada di bibir sungai untuk dipergunakan menolong.
"Saya langsung cari akar yang panjang, lalu saya lempar ke teman yang di tengah. Satu-satu tarik ke pinggir, ada enam yang tadi saya tarik," katanya.
Bakir mengungkapkan, saat kegiatan susur sungai, ada pembina pramuka yang mendampingi.
Posisinya berada di belakang dan tengah.
Nekat Ceburkan Diri ke Sungai
Tak cuma Bakir yang berusaha menolong rekan-rekannya.
Hal serupa juga dilakukan Danu yang saat itu berada di atas bibir sungai bersama Bakir.
Danu Wahyu, siswa kelas 8, menuturkan, saat kejadian posisinya berada di bibir sungai.
"Saya kan naik ke permukaan. Jadi posisi saya tidak di dalam sungai saat kejadian," ungkapnya.
Saat banjir bandang datang, lanjutnya, dia sempat melihat beberapa temannya tenggelam.
Melihat hal itu, Danu spontan langsung melompat ke dalam sungai.
"Lihat ada yang tenggelam terguling-guling, saya langsung lompat berenang. Saya tarik dua yang perempuan ke pinggir, sama satu yang (pegangan) batu di tengah (sungai)," ungkapnya.
Diwartakan sebelumnya, sebanyak 250 siswa SMP Negeri 1 Turi melakukan kegiatan susur sungai di Sungai Sempor, Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Turi, Sleman.
Saat melakukan kegiatan para peserta terjebak banjir yang datang secara tiba-tiba dari arah hulu.
Diketahui sejumlah siswa dinyatakan hanyut.
Berdasarkan informasi terkini, jumlah siswa yang meninggal dunia sebanyak 7 orang.
Sedangkan 3 orang lainnya masih belum ditemukan. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul 10 Siswa SMP Tewas saat Susur Sungai, Ayah Korban Setuju Guru Jadi Tersangka: Anak Dipermainkan